IDENTIFIKASI RANGKAIAN GEMPA BUMI PENDAHULUAN (FORESHOCKS) DENGAN PENDEKATAN KORELASI SILANG SINYAL SEISMIK TEMPLATE (STUDI KASUS RANGKAIAN GEMPA BUMI KARO 2017)

Authors

  • Dzikrullah Akbar Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
  • Dimas Salomo Januarianto Sianipar Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) http://orcid.org/0000-0002-9895-4616
  • Renhard Sipayung Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
  • Suko Prayitno Adi Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

DOI:

https://doi.org/10.23887/jstundiksha.v6i2.11800

Keywords:

foreshock, gempa, BMKG, matched filter

Abstract

Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa pendekatan korelasi silang sinyal seismik dapat digunakan untuk mendeteksi kejadian seismik menggunakan waveform dari jaringan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika). Pendeteksian ini dilakukan untuk melengkapi kejadian gempa bumi yang belum tercatat pada katalog reguler BMKG karena berbagai keterbatasan. Adanya rangkaian kejadian gempa pendahuluan (foreshock sequence) sebelum kejadian gempa Karo M 5,6 tanggal 16 Januari 2017 berhasil teridentifikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi kejadian gempa bumi pendahuluan (foreshocks) dengan memanfaatkan data sinyal template gempa bumi M 3,9 yang sebelumnya dianggap sebagai satu-satunya foreshock dalam rangkaian kejadian ini. Penelitian ini berhasil mendeteksi 12 kejadian gempa pendahuluan (foreshocks) setelah diterapkan metode deteksi berbasis korelasi silang. Foreshock mulai terdeteksi pada tanggal 14 Januari 2017 atau dua hari sebelum gempa utama. Magnitudo gempa pendahuluan semakin meningkat secara sistematis sampai kejadian gempa pendahuluan terbesar. Penelitian ini berimplikasi pada manfaat penerapan metode deteksi berbasis waveform untuk mendukung pemahaman fisis sumber gempa dan prediksi gempa bumi di Indonesia.

Author Biographies

Dzikrullah Akbar, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

Dosen STMKG

Dimas Salomo Januarianto Sianipar, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

Seismologist at BMKG, Junior Lecturer at STMKG-BMKG Google Scholar: Dimas Salomo J. Sianipar Scopus: https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=57191245129

Renhard Sipayung, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

Seismologist at BMKG, Junior Lecturer at STMKG-BMKG

Google Scholar: Dimas Salomo J. Sianipar

Scopus : https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=57191245129

Suko Prayitno Adi, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

Dosen STMKG

References

Brodsky, E. E., 2011, The spatial density of foreshocks, Geophys. Res. Lett., 38, L10305, doi:10.1029/2011GL047253.

Chen, X., dan P. M. Shearer, 2015, Analysis of foreshock sequences in California and implications for earthquake triggering, Pure Appl. Geophys., 173, 1, 133-152, doi: 10.1007/s00024-015-1103-0.

Gibbons, S. J., dan F. Ringdal, 2006, The detection of low magnitude seismic events using array-based waveform correlation, Geophys. J. Int., 165: 149–166. doi:10.1111/j.1365-246X.2006.02865.x.

Huang, H., L. Meng, M. Plasencia, Y. Wang, L. Wang, M. Xu, 2016, Matched-filter detection of the missing pre-mainshock events and aftershocks in the 2015 Gorkha, Nepal earthquake sequence, Tectonophysics, in press, corrected proof, doi: 10.1016/j.tecto.2016.08.018.

Hurukawa, N., 1998, The 1995 off-Etorofu earthquake: Joint relocation of foreshocks, the mainshock, and aftershocks and implications for the earthquake nucleation process, Bull. Seismol. Soc. Am., 88, 5, 1112-1126.

Kato, A., dan S. Nakagawa, 2014, Multiple slow-slip events during a foreshock sequence of the 2014 Iquique, Chile Mw 8.1 earthquake, Geophys. Res. Lett., 41, 5420–5427, doi:10.1002/2014GL061138.

Kato, A., J. Fukuda, dan K. Obara, 2013, Response of seismicity to static and dynamic stress changes induced by the 2011 M9.0 Tohoku-Oki earthquake, Geophys. Res. Lett., 40, 3572–3578, doi:10.1002/grl.50699.

Kato, A., J. Fukuda, S. Nakagawa, dan K. Obara, 2016, Foreshock migration preceding the 2016 Mw 7.0 Kumamoto earthquake, Japan, Geophys. Res. Lett., 43, doi:10.1002/2016GL070079.

Kato, A., K. Obara, T. Igarashi, H. Tsuruoka, S. Nakagawa, dan N. Hirata, 2012, Propagation of slow slip leading up to the 2011 Mw 9.0 Tohoku-Oki earthquake, Science, 335, 6069, 705-708, doi: 10.1126/science.1215141.

McCaffrey, R., 2009, The Tectonic framework of the Sumatran Subduction Zone, Annu. Rev. Earth Planet. Sci., 37, 345–366, doi:10.1146/annurev.earth.031208.100212.

Meng, X., X. Yu, Z. Peng, dan B. Hong, 2012, Detecting earthquakes around Salton Sea following the 2010 Mw 7. 2 El Mayor-Cucapah earthquake using GPU parallel computing, Procedia Comp. Sci. 9, 937–946, doi:10.1016/j.procs.2012.04.100.

Meng, X., Z. Peng, dan J. L. Hardebeck, 2013, Seismicity around Parkfield correlates with static shear stress changes following the 2003 Mw 6.5 San Simeon earthquake, J. Geophys. Res. Solid Earth, 118, 3576–3591, doi:10.1002/jgrb.50271.

Mogi, K., 1963, Some discussions on aftershocks, foreshocks and earthquake swarms – the fracture of a semi-infinite body caused by an inner stress origin and its relation to the earthquake phenomena, Bull. Earthq. Res. Inst. Univ. Tokyo, 41, 615–658.

Peng, Z., dan P. Zhao, 2009, Migration of early aftershocks following the 2004 Parkfield earthquake, Nature Geoscience, 2, 877–881, doi:10.1038/ngeo697.

Shelly, D. R., G. C. Beroza, dan S. Ide, 2007, Non-volcanic tremor and low-frequency earthquake swarms, Nature, 446, 305-307, doi:10.1038/nature05666.

Sugan, M., A. Kato, H. Miyake, S. Nakagawa, dan A. Vuan, 2014, The preparatory phase of the 2009 Mw 6.3 L’Aquila earthquake by improving the detection capability of low-magnitude foreshocks, Geophys. Res. Lett., 41, 6137–6144, doi:10.1002/2014GL061199.

Wang, J. -H., 2016, A mechanism causing b‐value anomalies prior to a mainshock, Bull. Seismol. Soc. Am., 106, 4, 1663-1671, doi: 10.1785/0120150335.

Downloads

Published

2017-11-10

How to Cite

Akbar, D., Sianipar, D. S. J., Sipayung, R., & Adi, S. P. (2017). IDENTIFIKASI RANGKAIAN GEMPA BUMI PENDAHULUAN (FORESHOCKS) DENGAN PENDEKATAN KORELASI SILANG SINYAL SEISMIK TEMPLATE (STUDI KASUS RANGKAIAN GEMPA BUMI KARO 2017). JST (Jurnal Sains Dan Teknologi), 6(2), 268–278. https://doi.org/10.23887/jstundiksha.v6i2.11800

Issue

Section

Articles