RASISME DALAM OLAHRAGA

Authors

  • Bambang Ferianto Tjahyo Kuntjoro Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.23887/penjakora.v7i1.19503

Keywords:

Olahraga

Abstract

Rasisme dalam dunia olahraga banyak sekali terjadi, baik di Indonesia maupun di mancanegara. Misalnya pemain kulit hitam diteriaki suporter bak “monyet”, dan lain-lain. Hal ini dapat mengganggu konsentrasi pemain, tetapi juga dapat mengganggu jalannya pertandingan dan dapat merusak sportivitas dalam olahraga. Rasis dalam dunia sepakbola sering muncul dalam sebuah pertandingan antarnegara atau antarklub di Eropa yang disebabkan oleh banyak faktor seperti sejarah masa lalu sebuah bangsa, ego etnis, dan adanya kesenjangan ekonomi antar dua negara.

Dengan banyaknya aksi rasisme dalam dunia olahraga, membuat organisasi-organisasi olahraga di dunia bahkan di Indonesia membuat aturan yang sifatnya membatasi dan mempersempit ruang gerak aksi rasisme bagi setiap pelaku olahraga baik pemain, pelatih, maupun supporter. Dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (“UU ITE”), unsur dengan sengaja dan tanpa hak selalu muncul dalam perumusan tindak pidana ciber. Bunyi Pasal 28 ayat (2) UU ITE adalah sebagai berikut:Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dengan hukuman yaitu pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000 (satu miliar rupiah).

References

-------. 2006. Hukuman Berat Bagi Pelaku Rasisme. (Online), (http://www.suaramerdeka.com/harian/0608/02/ora19.htm, diakses pada 17 April 2015).

-------. 2007. Rasisme dalam Sepakbola. (Online), (http://athos666.multiply.com/journal/item/5/Rasisme_Dalam_Sepak_Bola.html, diakses pada 17 April 2015).

-------. 2008. Rasisme dalam Kaitan Olahraga Di Eropa.(Online), (http://www.antara news.com/article/2007/rasisme-dalam-kaitan-olahraga-di-eropa/opi07.html, diakses pada 17 April 2015).

-------. 2008. Rasisme di Stadion Sepakboa. (Online), (http://www.dw-world.de/dw/article/0,,3379993,00.html, diakses pada 17 April 2015)

-------. 2009. Rasisme. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Rasisme, diakses pada 17 April 2015).

-------. 2013. Sanksi Rasisme FIFA Termasuk Relegasi. (Online), (https://www.bbc.com/indonesia/olahraga/2013/05/130531_fifarelegasi_rasisme, diakses pada 28 April 2020).

Bonnett, Alastair. 2000. Anti-Racism. London: Routledge

Burgoon,Judee K; Saraine, Thomas. 1978. The Unspoken dialogue: an

introduction to nonverbal communication. London: Houghton Mifflin.

Dwi Cahyo. 2008. Penjas, Olahraga, atau Bermain Ya?. (Online), (http://onopirododo.wordpress.com/2008/11/14/pendidikan-jasmani-olahraga-atau-bermain-ya/, diakses pada 03April 2015).

Garland, Jon; Rowe, Michael. 2001. Racism and Anti-Racism in Football.Wiltshire: Palgrave.

Gigie, Deu’. 2009. Rasisme dalam Dunia Sepakbola. (Online), (http://deugigie.blogspot.com/2009/03/rasisme-dalam-dunia-sepakbola.html, diakses pada 17 April 2015).

Irab, Yenita. 2007.Rasisme. 5(1): 50-58.

Jismulatif. 2009. Studi Tentang Rasialisme dalam Film The Green Mile. Jurnal Ilmu-Ilmu Sejarah, Buday, dan Sosial. 1 (2).

Junaedi, Fajar, 2017. Merayakan Sepak Bola: Fans, Identitas, dan Media Edisi 2. Yogyakarta: Fandom.

Liliweri, Alo. 2018. Prasangka, Konflik, dan Komunikasi Antarbudaya. Jakarta: Kencana.

Mangan, J.A; Ritchie, Andrew. 2005. Ethinicity, Sport, Identity. London: Frank Cass Publisher

Mursidi, Nur. 2006. Menelusuri Jejak Rasisme. (Online), (http://www.sinarharapan.co.id/berita/0605/20/opi06.html, diakses pada 17 April 2015).

Pratama, Wahyudi. 2005. Menyikapi Rasisme. (Online), (http://first-things-first.blogspot.com/2005/09/menyikapi-rasisme.html, diakses pada 17 April 2015).

Rachim, Angga Aulia. 2007. Definisi Olahraga??. (Online), (http://anggaauliarachim.wordpress.com/2007/10/24/23/, diakses pada 03 April 2015).

Downloads

Published

2020-05-14

Issue

Section

Articles