MAJAS DALAM ACARA TALKSHOW MATA NAJWA EPISODE #MATANAJWAMENANTITERAWAN : KAJIAN LINGUISTIK TERAPAN
DOI:
https://doi.org/10.23887/prasi.v16i01.31537Keywords:
Najwa Shihab, MataNajwaMenantiTerawan, majasAbstract
ABSTRAK
Pengungkapan gagasan menggunakan gaya bahasa/bahasa kias (majas) pada acara talkshow biasanya bertujuan untuk membangkitkan suasana tegang dan tanggapan beragam di antara penonton, selain untuk memperindah tuturan. Ini artinya majas tidak hanya diterapkan dalam kegiatan bersastra, melainkan juga dibutuhkan pada aspek-aspek terapan sehingga akan tercipta kondisi dan atau situasi yang diharapkan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena data yang dikumpulkan berupa tuturan-tuturan Najwa Shihab yang menggunakan banyak bahasa kias (majas) sehingga perlu dianalisis secara mendalam untuk mengetahui maksud dan tujuannya. Objek penelitian ini adalah lima tuturan Najwa Shihab dalam Acara Talkshow Mata Najwa Episode #MataNajwaMenantiTerawan yang berwujud pertanyaan yang ditujukan kepada Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto yang diunggah pada kanal YouTube Mata Najwa pada tanggal 28 September 2020. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan pemandu acara talkshow Mata Najwa, Najwa Shihab kepada Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto dalam episode #MataNajwaMenantiTerawan mengandung majas yang bervariasi, yakni majas ironi, repetisi, paradoks, alegori, dan sinisme. Dari kelimanya, bisa disimpulkan bahwa majas sindiranlah yang mendominasi pertanyaan-pertanyaan Najwa Shihab pada episode tersebut yang penggunaannya difungsikan untuk mengubah perilaku seseorang/sasaran.
Kata kunci: Najwa Shihab, MataNajwaMenantiTerawan, majas
ABSTRACT
Expression of ideas using language style (figure of speech) aims to evoke a certain atmosphere and certain responses, in addition to beautifying speech. Thus, if figure of speech is applied not only in literary activities, but also in applied aspects, the expected situation conditions will be created. This research uses descriptive qualitative research methods. Descriptive research is carried out because the data collected for research is in the form of information containing research documentation and the data obtained needs to be analyzed in depth in order to get a detailed picture of the things that support the research. The object of this research is the spoken language spoken by Najwa Shihab in the Mata Najwa Talkshow Episode #MataNajwaMenantiTerawan which was uploaded on the Mata Najwa YouTube channel on September 28, 2020 with more than six million viewers. Based on the results of this study, it is known that the questions asked by the talk show host Mata Najwa, Najwa Shihab to the Minister of Health, Terawan Agus Putranto in the episode #MataNajwaMenantiTerawan contain various figures, namely irony, repetition, paradox, allegory, and cynicism. From the five, it can be concluded that satirical figure of speech dominate Najwa Shihab's questions in the episode whose use is used to change a person's / target's behavior.
Keywords: Najwa Shihab, MataNajwaMenantiTerawan, majas
References
Adiba, F. (2018). Makna Kontekstual Meme Humor Pada Media Sosial Instagram Dalam Fanspage Meme Comic Indonesia (Mci) Edisi Januari-Februari. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Metalingua. https://doi.org/10.21107/metalingua.v3i1.7025
Afrizal. (2016). Metode Penelitian Kualitatif, Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu. In Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Anggraini, W. R., Sumantri, D. A., Purnomo, S. I., & Anggraini, P. (2019). Pengembangan Media Pembelajaran Majas Berbasis Teknologi. Deiksis : Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia. https://doi.org/10.33603/deiksis.v6i1.1322
Kartikasari, R. D. (2016). Ragam Bahasa Pedagang Kaki Lima di Terminal Purbaya Surabaya : Kajian Sosiolinguistik. Buana Bastra.
Kayati, A. N. (2020). Struktur Tuturan Adu Mulut Farhat Abas Dengan Dewi Persik Dalam Acara Hitam Putih. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Metalingua. https://doi.org/10.21107/metalingua.v5i1.7046
Muamanah, S., Lastri, L., & Nofiyanti, N. (2019). Analisis Majas Pada Lirik Lagu Tulus Yang Berjudul Pamit Dan Sepatu. Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia).
Ningsih, T., Nuryanti, M., & Mutaqin, D. (2019). Analisis Kebahasaan Teks Editorial pada Harian Pikiran Rakyat Edisi 2017 sebagai Pengembangan Materi Ajar Teks Editorial SMA Kelas XII. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Metalingua. https://doi.org/10.21107/metalingua.v4i1.6121
Nurgiyantoro, B. (2015). Stile dan Stilistika. Diksi. https://doi.org/10.21831/diksi.v0i1.7100
Rani. (2018). Penggunaan Majas Sindiran dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Balaesang Desa Tambu Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala. Jurnal Bahasa Dan Sastra.
Santoso, S. (2016). Majas dalam Novel Semesta Mendukung Karya Ayuwidya. Jurnal Bastra.
Zaim, M. (2014). Metode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural. 1–161.
Zaimar, O. K. S. (2002). Majas Dan Pembentukannya. Makara Human Behavior Studies in Asia. https://doi.org/10.7454/mssh.v6i2.38
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with Prasi agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)