Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Niat Whistleblowing, dan Pengendalian Internal pada Pencegahan Fraud

Abstract

Pencegahan Fraud merupakan hal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya fraud atau kecurangan yang dapat merugikan berbagai pihak. Fraud dapat terjadi di berbagai instansi ataupun lembaga. Kasus fraud marak terjadi di lembaga keuangan, salah satunya  pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Ubud. Hal tersebut mengakibatkan perlunya pengkajian lebih lanjut terkait faktor apa saja yang dapat mencegah terjadinya fraud. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kompetensi sumber daya manusia,  niar whistleblowing, dan pengendalian internal terhadap pencegahan fraud di LPD Kecamatan Ubud. Lokasi penelitian sebanyak 32 LPD se-Kecamatan Ubud dengan jumlah sampel yang digunakan, yaitu 128 orang dari ketua badan pengawas, kepala LPD, bendahara, dan pegawai di bidang akuntansi dengan pendekatan purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang disebarkan secara door to door ke lokasi penelitian. Data yang terkumpul kemudian diuji dan dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda dengan program SPSS 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi sumber daya manusia, niat whistleblowing, dan pengendalian internal berpengaruh positif terhadap pencegahan fraud pada LPD Kecamatan Ubud. Implikasi pada penelitian ini  bersifat teoritis dan praktis. Secara teoritis, penelitian ini mampu mendukung riset-riset lain terkait pencegahan fraud dengan teori yang digunakan, yaitu Teori Keagenan dan Theory of Planned Behavior. Secara praktis, penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi instansi untuk meningkatkan kompetensi SDM pengurus dan pegawai, menggencarkan gerakan anti fraud, dan memaksimalkan pengendalian internal instansi untuk mencegah fraud