ANALISIS MAKNA KEUNTUNGAN MENURUT PEDAGANG KAKI LIMA DI SEPANJANG JALAN AHMAD YANI SINGARAJA

Penulis

  • Asiyah .
  • Anantawikrama Tungga Atmadja,SE,Ak.,M. .
  • Nyoman Trisna Herawati, SE.AK,M.Pd. .

DOI:

https://doi.org/10.23887/jimat.v7i1.10137

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna keuntungan yang dilihat menurut profesi pedagang kaki lima di sepanjang jalan Ahmad Yani di kota Singaraja. Fakta dilapangan menunjukkan semua pedagang kaki lima di jalan Ahmad Yani memiliki latar belakang pendidikan formal yang rendah mengenai bisnis. Namun pedagang kaki lima di jalan Ahmad Yani mampu melihat peluang atau kesempatan untuk usahanya. Pedagang kaki lima tersebut memanfaatkan kesempatan berjualan sepanjang malam hari dikarenakan lebih sedikit pesaing yang menjual makanan dan minuman pada saat malam hari dibandingkan diwaktu lainnya. Dengan jumlah pesaing yang lebih sedikit, kesempatan untuk menarik pembeli semakin besar yang nantinya akan berdampak pada keuntungan yang didapat oleh pedagang kaki lima tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan hermeneutika intensionalisme sebagai metode analisis datanya. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 10 orang dengan jenis dagangan penjual nasi kuning sebanyak 9 orang dan penjual es kelapa sebanyak 1 orang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa makna keuntungan yang terdapat dalam setiap kehidupan pedagang kaki lima sebagai informan dapat digali dan ditafsirkan sehingga terdapat dua makna keuntungan. Makna yang pertama yaitu keuntungan materi dalam bentuk simpanan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sekarang maupun nanti dimasa yang akan datang. Makna yang kedua yaitu keuntungan spritual yang terlihat dari kemauan pedagang kaki lima untuk tetap melaksanakan perintah Allah SWT dalam bentuk sumbangan.
Kata Kunci : Pedagang Kaki Lima, Keuntungan, Hermeneutika Intensionalisme.

This study was aimed at understanding the meaning of profit viewed from the profession of sidewalk sellers along Jalan Ahmad Yani in Singaraja Town. The fact in the field showed that all sidewalk sellers on Jalan Ahmad Yani have low formal educational background in business. However, they can see the opportunity or chance to sell things throughout the nights because there are fewer competitors who sell food and drink at night compared with other times. With the fewer competitors the chance to attract buyers is greater and in its turn will have an effect on the profit made by the sellers. This study used qualitative method with hermeneutic intensionalism as data analysis method. The number of informants was 10 and the types of goods were yellow rice which was sold by 9 sellers and coconut ice by 1 seller. The result showed that the meaning of profit made in each life of the sidewalk sellers which can be probed and interpreted from the informants falls into two. The first meaning is material profit in the form of savings to be used now and in the future. The second meaning is spiritual benefit as seen in the willingness of the sidewalk sellers to keep obeying God by giving alms.
keyword : Sidewalk Seller, Profit, Hermeneutic intensionalism.

Diterbitkan

2017-05-23

Terbitan

Bagian

Articles