IMPLEMENTASI SAK ETAP DAN PERSEPSI PELAKU PADA KOPERASI (Studi Empiris pada Koperasi di Kecamatan Buleleng)

Penulis

  • Kadek Novi Trisna Dewi .
  • Nyoman Trisna Herawati, SE.AK,M.Pd. .
  • I Gusti Ayu Purnamawati, S.E. .

DOI:

https://doi.org/10.23887/jimat.v4i1.6500

Abstrak

Koperasi merupakan salah satu entitas bisnis tanpa akuntabilitas publik yang disasar dapat menggunakan SAK ETAP sebagai pedoman dalam menyusun laporan keuangannya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) untuk mengetahui sejauh mana tingkat implementasi SAK ETAP pada Koperasi di Kecamatan Buleleng, dan (2) untuk mengetahui bagaimana persepsi pelaku Koperasi di Kecamatan Buleleng terhadap implementasi SAK ETAP. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dan pendekatan kualitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode survei, menggunakan penyebaran kuesioner (angket) tertutup kepada responden yang menjadi sampel penelitian dan melakukan wawancara terhadap beberapa responden tersebut. Sebanyak 174 kuesioner telah disebarkan yakni 87 kuesioner tingkat implementasi dan 87 kuesioner persepsi untuk pelaku koperasi. Terdapat dua jenis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu analisis data kuantitatif dengan analisis statistik deskriptif, dan analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tingkat implementasi SAK ETAP pada koperasi di Kecamatan Buleleng memperoleh skor interval ‘kurang diterapkan’, dari masing-masing indikator diketahui bahwa sebagian besar koperasi cukup menerapkan SAK ETAP namun hanya pada prinsip-prinsip tertentu saja, dan (2) persepsi pelaku koperasi terhadap SAK ETAP masuk pada ketegori ‘setuju’ yang berarti pelaku koperasi memiliki persepsi yang baik terhadap penerapan SAK ETAP meskipun terdapat perbedaan persepsi dari hasil wawancara lebih lanjut.
Kata Kunci : SAK ETAP, Koperasi, Implementasi, Persepsi

Cooperative is a business entity without targeted public accountability that can use SAK ETAP as the guideline in writing its financial report. This study was aimed at (1) finding out how far is the level of implementation of SAK ETAP in cooperatives in Buleleng district, and (2) finding out how is the cooperative actors’ perception in Buleleng district towards the implementation of SAK ETAP. The study used descriptive quantitative approach and qualitative approach. The types of data used are primary and secondary data. The data collection method used is a survey using closed questionnaires distributed to the respondents that formed the sample and interview with some of the respondents. One hundred and seventy four questionnaires have been distributed, that is, 87 questionnaires about implementation level and the other 87 about perception for the cooperative actors. There were two types of data analyses used in this study, that is, quantitative data analysis using descriptive statistics and qualitative data analysis. The result showed that (1) the implementation level of SAK ETAP in the cooperatives in Buleleng district got an interval score “less applied”, from each of the indicators it was found that most of the cooperatives have sufficiently applied SAK ETAP but only on certain principles, and (2) the actors’ perception towards SAK ETAP falls into category “ agree” which means the cooperative actors have good perception towards the implementation of SAK ETAP, although there is a difference in perception from the further interview result.
keyword : SAK ETAP, Cooperatives, Implementation, Perception

Diterbitkan

2016-02-18

Terbitan

Bagian

Articles