Analisis Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Dana Upacara Ngaben Masal di Dadia Beten Aas II Dusun Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem
DOI:
https://doi.org/10.23887/jimat.v7i1.9340Abstrak
Ngaben masal adalah ritual kematian pada umat Hindu di Bali yang dilaksanakan bersama-sama oleh warga dadia Beten Aas II, setiap 15 tahun sekali dengan sumber pendanaannya berasal dari peturunan per kepala keluarga. Ngaben masal membutuhkan alokasi sumber daya bersama sehingga prinsip transparansi dan akuntabilitas penting untuk diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) apa yang melatarbelakangi masyarakat melaksanakan upacara ngaben masal setiap 15 tahun sekali, serta tidak diperbolehkan melaksanakan upacara ngaben secara keluarga di Dadia Beten Aas II, 2) dari mana saja Dadia Beten Aas II memperoleh sumber dana untuk melaksanakan upacara ngaben masal, 3) Bagaimana penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana upacara ngaben masal di Dadia Beten Aas II. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode Kualitatif yang menekankan pada persepsi dan perilaku manusia. Teknik analisis data yang digunakan yaitu: 1) reduksi data, 2) penyajian data, 3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) alasan Dadia Beten Aas II melaksanakan upacara ngaben masal setiap 15 tahun sekali dan tidak diperbolehkan ngaben secara keluarga yaitu: a) karena adanya awig-awig dari dadia, dan awig-awig dari dusun Muntigunung, b) melestarikan budaya ngayah atau metulungan, c) keadaan ekonomi yang rendah. 2) sumber dana yang diperoleh untuk melaksanakan ngaben masal yaitu: a) peturunan (iuran wajib), b) dana punia, c) aturan sesantu, d) dana lelangan, e) bantuan sosial. 3) penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan upacara ngaben masal di Dadia Beten Aas II sudah berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari adanya keterlibatan semua krama dadia dalam penentuan jumlah peturunan dan ikut serta dalam sangkep yang diadakan setiap akhir ataupun awal kegiatan, dan adanya laporan pertanggungjawaban secara tertulis dari pengurus dadia serta adanya rasa kepercayaan terhadap hasil pertanggungjawaban.Kata Kunci : transparansi, akuntabilitas, ngaben masal
Ngaben masal is a death ritual practice by Hindus in Bali which is done together by the villagers of Beten Aas II, once in every 15 years funded by per capita peturunan (contribution). Ngaben masal needs an allocation of joint resources so that the principle of transparency and accountability are important to be considered. This study was aimed to find out 1) what makes the people do ngaben masal every 15 years and why are they not allowed to do ngaben in a family way in Dadia Beten Aas II; 2) from what source Dadia Beten Aas II obtain funds to hold ngaben masal ceremony; 3) how are the principles of transparency and accountability followed in managing funds for ngaben masal ceremony in Dadia Beten Aas II. This study was done using qualitative method that stresses on the perception and human behavior. The data were analyzed by following the stages of 1) data reduction, 2) data display, and 3) conclusion drawing. The results showed that 1) the reasons Dadia Beten Aas II does ngaben masal every 15 years are: because there is awig-awig of the dadia, and awig-awig of the dusun of Muntigunung, b) to preserve ngayah culture or metulungan culture, c) poor economic condition. 2) the sources of funds for ngaben masal are a) peturunan ( compulsory contribution), b) dana punia, c) aturan sesantu, d) proceeds of an auction, e) social assistance, 3) the application of transparency and accountability principles in the holding of ngaben masal in Dadia Beten Aas II run well, this can be shown from the involvement of all krama dadia in determining the total amount of peturunan and the participation in sangkep done at the end or the beginning of each activity, and the presence of a written accounting report from the dadia leader and the trust about the result of the accounting.
keyword : transparency, accountability, ngaben masal
Diterbitkan
2017-02-16
Terbitan
Bagian
Articles