Film Dokumenter Tari Rejang Sutri "Tarian Penolak Bala" Tradisi Khas Desa Batuan
DOI:
https://doi.org/10.23887/janapati.v7i1.12447Keywords:
Sutri, Film Dokumenter, Cyclic Strategy.Abstract
Abstrak
Tari Rejang Sutri merupakan salah satu warisan budaya yang terdapat di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Tari Rejang Sutri merupakan tarian sakral yang ditarikan mulai sasih kalima sampai sasih kasanga. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengimplementasikan hasil rancangan Film Dokumenter Tari Rejang Sutri “Tarian Penolak Bala” Tradisi Khas Desa Batuan, (2) untuk mengetahui respon masyarakat terhadap hasil akhir Film Dokumenter Tari Rejang Sutri “Tarian Penolak Bala” Tradisi Khas Desa Batuan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan dengan model cyclic strategy. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, studi pustaka, penyebaran angket, dan dokumentasi. Penelitian ini diimplementasikan menggunakan Adobe Premiere Pro CC 2015 sebagai aplikasi pengedit video dan Adobe Audition Pro CC 2015 untuk aplikasi pengedit audio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Film Dokumenter Tari Rejang Sutri “Tarian Penolak Bala” Tradisi Khas Desa Batuan dalam kriteria sangat baik berdasarkan persentase yang diperoleh dari hasil uji efektivitas sebesar 93.5% yang masuk dalam kategori sangat baik berdasarkan persentase yang telah diperoleh, serta berdasarkan analisis terhadap 30 orang responden yang berasal dari kalangan masyarakat umum, dinyatakan bahwa film dokumenter ini mendapatkan total persentase sebesar 92.37% yang masuk dalam kategori sangat baik berdasarkan persentase yang telah diperoleh. Hal itu menunjukkan bahwa film dokumenter ini sudah mencapai hasil yang maksimal.
Kata kunci : Sutri, Film Dokumenter, Cyclic Strategy.
References
Dibia, I. W. (2012). Ilen-Ilen Seni Pertunjukkan Bali. Denpasar: Bali Mangsi.
Ariance, A. (2015). Penciptaan Film Dokumenter Tari Toga Dari Kerajaan Dharmasraya Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya.
Pratama, I. G., & Soewito, B. M. (2015). Perancangan Film Dokumenter ”Selonding; Nyanyianmu Semangat Kami” Sebagai Kebudayaan Khas Desa Tenganan Pegringsingan Bali. JURNAL
SAINS DAN SENI ITS.
Wardhani, R. K., & Sudjudi, I. (2015). Perancangan Video Dokumenter "AUTISME". Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain.
Pratista, H. (2008). Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.
Ayawaila, G. R. (2008). Dokumenter Dari Ide Sampai Produksi. Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Film dan Televisi - Institut Kesenian Jakarta.
Semedhi, B. (2011). Sinematografi Videografi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Purba, J. (2013). Shooting Yang Benar. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Hartono, D. (2012). Infotainmen : Proses Produksi dan Praktik Jurnalistik. Jakarta Barat: Akademia.
Eko. (2013). Simulasi Digital. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Sarwono, J., & Lubis, H. (2007). Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi.
Narayana, I. P. A., Santyadiputra, G. S., ST, M. C., Pradnyana, G. A., & Kom, S. (2017). Film Dokumenter Tok Lait Kancing: Sebuah Warisan Karakter Budaya Bangsa. KARMAPATI (Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika) ISSN: 2252-9063, 6(1).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with Janapati agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)