TEKNOLOGI REEF BALL MELALUI PEMBERDAYAAN SEKEHE TERUNA-TERUNI (STT) DALAM UPAYA KONSERVASI TERUMBU KARANG DI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN (KKP) NUSA PENIDA
Abstract
Kawasan terumbu karang di Kecamatan Nusa Penida merupakan kawasan segitiga terumbu karang dunia. Kawasan ini memiliki keanekaragaman hayati laut yang bervariasi serta jumlahnya yang sangat tinggi dengan ekosistem pesisir yang lengkap seperti terumbu karang, hutan bakau dan padang lamun. Luas terumbu karang yang dimiliki sekitar 1.419 hektar. Namun, potensi ini mengalami ancaman dari aktivitas manusia dan juga pengaruh perubahan iklim, sehingga perlu adanya upaya konservasi. Konservasi dilakukan dengan pembuatan teknologi terumbu buatan reef ball melalui pemberdayaan kelompok pemuda yang tergabung dalam sekehe teruna-teruni (STT). Kegiatan ini dilakukan di salah satu kawasan terumbu karang yang mengalami kerusakan yaitu Desa Ped dengan kegiatan penyuluhan, pendampingan, penempatan reef ball, transplantasi terumbu karang, serta observasi hasil kegiatan.
Kegiatan ini telah memberikan dampak terhadap pemberdayaan STT dalam konservasi terumbu karang dengan teknik reef ball. Hasil pemberdayaan ini para pemuda memahami cara konservasi dan transplantasi terumbu karang, penempatan reef ball, serta konsep yang dapat dikembangkan dalam konservasi ini. Para pemuda mengembangkan paket wisata tranplantasi terumbu karang yang nantinya memberikan manfaat terhadap kesejahteraan masyarakat dan pelestarian kawasan perairan Nusa Penida. Teknologi reef ball dapat dikembangkan di KKP Nusa Penida sebagai upaya konservasi terumbu karang yang mengalami kerusakan. Teknologi ini baik digunakan di kawasan perairan Nusa Penida yang arus dan gelombangnya kuat. Hal ini karena dengan adanya rongga dalam reef ball dapat membelokkan arus yang melewatinya, sehingga posisinya tidak terguling atau berpindah dan sebagai media tumbuh yang baik bagi terumbu karang.
Kata-kata kunci : reef ball, terumbu karang, Nusa Penida
Abstract: Coral reef area in the district of Nusa Penida is the world's coral reef triangle. The area has a varied marine biodiversity as well as a very high amount with a complete coastal ecosystems such as coral reefs, mangroves and seagrass beds. Coral reefs around 1,419 acres owned. However, this potential is under threat from human activity and also the effect of climate change, so the need for conservation efforts. Conservation is done by making a reef ball by empowering youth groups joined in the sekehe teruna-teruni (STT). This activity is carried out in one of the coral reef area that is damaged Ped village with extension activities, mentoring, placement reef ball, coral transplantation and observation of programme .
This activity has an impact on the empowerment of STT in the conservation of coral reefs with reef ball. The result of this empowerment of the youth to understand how conservation and transplantation of coral reefs, reef ball placement, as well as concepts that can be developed in this conservation. The youths develop tour packages transplant coral reefs that will provide benefits to the public welfare and the preservation of the waters of Nusa Penida. Reef ball is well applied in the marine of Nusa Penida that have strong currents and waves. This is due to the presence of cavities in the reef ball can deflect the flow through, so the position is not overturned or changed, and as a good growing medium for coral reefs.
Keywords: reef ball, coral reef, Nusa Penida