MODEL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERCIRI PROBLEM SOLVING MELALUI TOT PADA GURU PRESERVIS DAN PENGARUH IMPLEMENTASINYA TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH SISWA SMA KELAS X
Abstrak
Telah dilakukan penelitian model pengembangan perangkat pembelajaran fisika berciri problem solving melalui TOT pada guru preservis dan pengaruh implementasinya terhadap kemampuan menyelesaikan masalah siswa SMA Kelas X. Kelibihan model pembelajaran berbasis masalah (MPBM) yaitu lebih memberdayakan potensi mahasiswa (guru preservis) untuk terlibat secara aktif memberdayakan dan memahami konsep (materi) sebelum merek terjun langsung ke sekolah menjadi guru sebenarnya. Untuk menguatkan pemahaman konsep siswa di sekolah, maka siswa harus mempersiapkan diri atau belajar lebih baik agar dapat menyelesaikan masalah Fisika baik berupa konsep maupun pemecahan masalah lain yang berhungan dengan Fisika. Materi (matapelajaran) Fisika pokok bahasan: a) Optika Geometrik; b) Suhu dan Temperatur; c) Listrik Statik; d) Induksi Elektro-magnetik merupakan landasan yang harus dipahami siswa dalam belajar pada matapelajaran Fisika di kelas XII pokok bahasan: a) Cahaya sebagai Gelombang; b) Listrik dan Magnet; c) Pengantar Teori Kuantum; d) Teori Atom; e) Teori Relativitas; dan e) Fisika Inti. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk mengungkapkan ketrampilan berpikir kritis siswa SMA. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2012-2013 siswa kelas X SMA Negeri 4 Kota Ternate baik pada kelas Akselerasi dan seluruh kelas Kelas X1 sampai pada kelas X8). Berdasarkan hasil survai yang dilakukan pada Pebruari 2013 di SMA Negeri 4 Kota Ternate, nilai rerata pretes kemampuan pemecahan masalah fisika siswa kelas X semester genap diperoleh hasil: a) Konsep Optik adalah 0.07; b) Suhu dan Temperatur adalah 0.01; c) Listrik Statik adalah 0.00; d) Induksi Ektromagnetik adalah 0.02. Nilai rerata untuk keseluruhan konsep diperoleh 0.02. Berdasarkan rubrik problem solving (Docktor, 2009) yang dimodifikasi diketahui bahwa nilai rerata siswa diperoleh hasil sebagai berikut: a) tidak menjawab pertanyaan (NA) sebanyak 79.98%; b) solusi tidak termasuk keterangan dan tidak diperlukan untuk pemecahan masalah (skala 0) sebanyak 10.22%; c) seluruh diskripsi tidak berguna dan/atau mengandung kesalahan (skala 1) sebanyak 8.03%; d) sebagian besar deskripsi tidak diperlukan, hilang, dan/atau mengandung kesalahan (skala 2) sebanyak 0.42%; e) sebagian deskripsi tidak diperlukan, hilang, dan/atau mengandung kesalahan (skala 3) sebanyak 0.12%; f) deskripsi diperlukan tetapi mengalami kesalahan atau kesalahan kecil (skala 4) sebanyak 1.21%; g) deskripsi diperlukan, tepat, dan lengkap (skala 5) sebanyak 0.02%.
Kata-kata kunci: problem solving, tot, guru preservis, kemampuan menyelesaikan masalah.
Abstract: This research is conducted on model of development in physics learning device with problem solving characteristic through tot on preservice teacher and the effect of its implementation on 10th grade students ability in resolving problems. The advantage of problem-based learning is more in the empowerment side of potential students (preservice teacher) so that they can actively empower and comprehend a concept (material) before they go directly to the school as actual teachers. In order to strengthen the students understanding at school, students must get prepared or study hard to accomplish Physics problems either concept or other problems related to Physics. Physics Learning material (subject): a) geometric optics; b) heat and temperature; c) static electricity; d) electromagnetic induction are basic concepts that have to be understood by XII grade students in these subjects: a) light as wave; b) electricity and magnetism; c) introduction to quantum theory; d) atomic theory; e) theory of relativity; and f) nuclear physics. This is a descriptive research to reveal the analytical thinking of students in Senior High School. This research was conducted on X grade acceleration students and all students in X1 up to X8 SMA Negeri 4 Kota Ternate in even semester year 2012-2013. The research results which conducted on February 2013 in SMA Negeri 4 Kota Ternate for X grade students on even semester are as follows: a)
Optical Concept is 0.07; b) heat and temperature is 0.01; c) static electricity is 0.00; d) electromagnetic induction is 0.02. the average for overall concept is 0.02. Based on problem solving rubric (Docktor, 2009) which is modificated, it is known that students average values are obtained as follows: a) not answering questions (NA) is 79.98%; b) solution excludes information and not required to solve problem (scale 0) is 10.22%; c) all description is not needed and/or containing mistakes (scale 1) is 8.03%; d) almost all description is not needed, disappear, and/or containing mistakes (scale 2) is 0.42%; e) partial description is not needed, disappear, and/or containing mistakes (scale 3) is 0.12%; f) description is needed but containing small mistakes (scale 4) is 1.21%; g) description is needed, precise, and complete (scale 5) is 0.02%.
Keywords: problem solving, tot, preservice teacher, ability in solving problems