Cross-Indigenous Pembelajara Sejarah Dalam Mengajarkan Nilai-Nilai Multikulturalisme Pada Peserta Didik
DOI:
https://doi.org/10.23887/jcs.v3i1.33920Keywords:
Cross-Indigenous, pembelajaran sejarah, pendidikan mulitikulturalAbstract
Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis pendidikan sejarah mengalami perkembangan dewasa ini yang dapat dilihat dari aspek konten maupun pedagogiknya, salah satunya dapat ditelaah dalam pembelajaran sejarah. Pendekatan cross-indigeneus mempunya focus kajian masyarakat mendasatkan pada lingkungan native culture, yang pada tulisan ini berusaha mengaplikasikan cross-indigeneus sebagai pendekatan pembelajaran sejarah dalam penanaman pemahaman budaya. bagaimana memahami kurikulum sejarah dalam Pendidikan multicultural sehingga siswa memiliki pemahaman universalitas lintas budaya. Metode yang digunakan adalah kajian Pustaka yang menggunakan beberapa referensi tentang pembelajaran sejarah berbasis cross-indigeneus. Hasil kajian mengungkapkan bahwa Pendidikan sejarah bisa ikut berperan dalam rangka mendukung tujuan yang ingin dicapai dalam Pendidikan multicultural tersebut, mengingat relevansi pendidikan sejarah dengan berbagai apek kehidupan berbangsapengembangan komponen-komponen kurikulum sejarah itu sendiri.Pembelajaran sejarah dengan pendekatan cross-indigeneus bisa memberikan wawasan baru. Ilustrasi sederhana dari konsep ini, misalnya suatu tema sejarah lokal bisa dikaji dengan bantuan ilmu-ilmu sosial misalnya dikaji dari aspek ekonomi, sosiologi, antropologi, geografi, psikologi.
References
Abbas, Ersis Warmansyah. 2015. Pendidikan IPS Berbasis Kearifan Lokal. Banjarmasin : Wahana Jaya Abadi
A.M. Sadirman. 2011. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. PT. Rajagrafindo: Jakarta
Anderson, Benedict. 2001. Imagine Communities: Komunitas-komunitas Terbayang. Yogyakarta : INSIST & Pustaka Pelajar
Hasan, Hamid. 2012. Pendidikan Sejarah Indonesia Isu dalam Ide dan Pembelajaran. Agus Mulyana (Editor). Bandung : Rizqi Press dan UPI
Kartodirdjo, Sartono.1992. Pendekatan ilmu sosial dalam metodologi sejarah. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Kim, U., Yang, K., & Hwang, K. (Eds.). 2006. Indigenous and cultural psychology: understanding people in context. New York, NY: Springer.
Longstreet, W,S. dan Shane, A.G. 1993. Curriculum for New Millenium.
Needham Heights, MA:Allyn&Bacon
Mahfud, Choirul. 2011. Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Peacock, James, L. 1973. Indonesia:an Antropological Perspectives. California : Goodyear Publishing Company.
Setiono, Koesdwirarti. 2002. “Pengembangan Psikologi Indigenous di Indonesia”. Jurnal Ilmiah Psikologi. DOI: https://doi.org/10.23917/indigenous.v0i0.4626
Subana, M., Sudrajat, 2011, Dasar – Dasar Penelitian Ilmiah, Bandung:Pustaka Setia
Suparlan, Parsudi. 2002. “Menuju Masyarakat Indonesia yang Multikultural”, makalah dalam Simposium Internasional Jurnal Antropologi III di Denpasar (16-19 Juli 2002)
Supriatna,Nana dan Maulidah, Neni.2020. Pedagogik Kreatif Menumbuhkan Kreativitas dalam Pembelajaran Sejarah dan IPS. Bandung : Rosda
Widja, I Gde. 1991. Sejarah Lokal Suatu Perspektif Dalam Pengajaran Sejarah. Bandung : Angkasa
Widja, I Gde. 2012. Pendidikan Sejarah dan Upaya Membangun Semangat Multikulturalisme dalam Pendidikan Sejarah untuk Manusia dan Kemanusiaan Refleksi Perjalanan Karir Prof. Dr. H Said Hamid Hasan, M.A. Hansiwany Kamarga dan Yani Kusmarini (Editor). Jakarta : Bee Media Indonesia
Wineburg, S. 2000. Making Historical Sense, dalam Knowing Teaching and Learning History. National and International Perpectives (Eds. Stearns,P.N., Seixas, P. dan Winburg,S). New York : New York University Press
Wiriaatmadja, Rochiati. 2002. Pendidikan Sejarah di Indonesia Perspektif Lokal, Nasional dan Global. Bandung : Historia Utama Press