E-Modul IPAS Berpendekatan Heutagogy Berbasis Kearifan Lokal Bali untuk Meningkatkan Literasi Digital
Keywords:
e-modul, heutagogy, literasi digitalAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan E-Modul IPAS Berpendekatan Heutagogy Berbasis Kearifan Lokal Bali untuk meningkatkan literasi digital siswa kelas IV SD yang teruji efektivitasnya. Penelitian ini menggunakan model ADDIE. Subjek uji coba pada penelitian ini, yaitu 19 orang siswa kelas IV SD, dengan literasi digital yang dijadikan sebagai objek uji coba. E-Modul IPAS memperoleh tingkat validitas isi sangat valid yang dibuktikan dengan memperoleh hasil uji validitas isi sebesar 0,99. Respons guru terhadap E-Modul IPAS menunjukkan hasil rata-rata sebesar 94,23% sehingga berkualifikasi Sangat Baik. Respons siswa terhadap E-Modul IPAS menunjukkan hasil rata-rata 97,17% sehingga mendapatkan kualifikasi Sangat Baik. Hasil uji efektivitas E-Modul IPAS menunjukkan hasil nilai signifikansi (Sig. 2-tailed) sebesar 0,000. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dilihat bahwa nilai Sig. < 0,05, artinya produk yang dikembangkan memiliki efektivitas yang signifikan dalam meningkatkan literasi digital siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Sukasada, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng.
References
Andi Anugrah, M. (2021). Perangkat Pembelajaran Berbasis Riset (PPBR). Pembelajaran Berbasis Riset (Research Based Learning), 85.
Blaschke, L. M., & Hase, S. (2016). Heutagogy: A holistic framework for creating twenty-first-century self-determined learners. In The future of ubiquitous learning (pp. 25-40). Springer, Berlin, Heidelberg.
Blaschke & Hase. (2019). Heutagogy and digital media networks: Setting students on the path to lifelong learning. Pacific Journal of Technology Enhanced Learning, 1(1), 1. https://ojs.aut.ac.nz/pjtel/article/view/1
Blaschke, L. M., & Hase, S. (2016). Heutagogy: A holistic framework for creating twenty-first-century self-determined learners. In The future of ubiquitous learning (pp. 25-40). Springer, Berlin, Heidelberg.
Brennan, M., Kumaran, M., Cantrell, R., & Spranger, M. (2014). The Importance of Incorporating Local Culture into Community Development. Ifas Extension. University of Florida.
Bunăiaşu, C. M. (2015). Development perspectives of the intercultural curriculum in Romania. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 180, 42-48.
Dewi, I. G. A. P. (2017). Potensi Dukungan Budaya Lokal Terhadap Muatan Sikap dan Muatan Pembelajaran Tema Selalu Berhemat Energi pada Kurikulum 2013. Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran, 1(2).
Diah Rusmala Dewi. (2019). Pengembangan Kurikulum Di Indonesia Dalam Menghadapi Tuntutan Abad Ke-21. As-Salam: Jurnal Studi Hukum Islam & Pendidikan
Geriya. I Wayan.(2000). Transformasi Kebudayaan Bali Memasuki Abad XXI. Denpasar.
Greenstein, L. (2012). Assessing 21st Century Skills:a guide to evaluating mastery and authentic learning. London: Sage Publications Ltd. (hlm 9).
Halupa, C. M. (2015). Pedagogy, Andragogy, and Heutagogy. In Transformative Curriculum Design in Health Sciences Education (pp. 143-158). IGI Global.
Haobo, M. (2011). Physical Education Curriculum Models to Choose-to Jinhua Vocational & Technical College as an example. Procedia Engineering, 23, 247-252.
Hartawan, D. M. G. I & Joni, M. D. I. Bangunan Dasar Ekonomi dan Desa Bali Aga Kecamatan banjar Kabupaten Buleleng. Proceeding TEAM. https://eproceeding.undiksha.ac.id/index.php/team/article/download/161/79.
Hase, S., & Kenyon, C. (Eds.). (2013). Self-determined learning: Heutagogy in action. A&C Black.
Malik, Farmawaty. (2016). Peran Kebudayaan dalam Pencitraan Pariwisata Bali. Jurnal Kepariwisataan Indonesia. 11(1). http://ejournal.kemenparekraf.go.id/index.php/jki/article/download/4/4.
Prayitno, S. U. (2016). Ajeng Bali dan Modal Sosial: Studi Sosiologi Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat. Jurnal Masalah-Masalah Sosial. 2(2) https://jurnal.dpr.go.id/index.php/aspirasi/article/view/1284.
Prayogi, D. R., & Estetika, R. (2019). Kecakapan Abad 21: Kompetensi Digital Pendidik Masa Depan. Jurnal Manajemen Pendidikan, 14(2), 148.
Putra, R., N. B. A., Syafrudie, A. H., Yunos, M. J., Nidhom, M. A., Smaragdina, A. A., dan Sembiring, I. A. (2019). Analysis of the Necessity for Heutagogical Approach Through 4Cs Skills as Innovation for Vocational Lectures in the Education 4.0. Education and Humanities Research, 379, 368.
Jones, C. (2016). Enterprise Education: Towards the Development of the Heutagogical Learner1).
Kamrozzaman, N. A., Badusah, J., & Wan Mohammad, W. M. R. (2019). Heutagogy Approach : Effectiveness of M-Learning For Lifelong Learning Education/ Pendekatan Heutagogi :Keberkesanan M-Pembelajaran untuk Pendidikan Sepanjang Hayat. Sains Humanika
Kurniady, D. A., Komariah, A., & Karnati, N. (2019). A Heutagogy Approach in Pensioner Entrepreneurship Training. Journal of Southwest Jiaotong University
Narayan, V., Herrington, J., & Cochrane, T. (2019). Design principles for heutagogical learning: Implementing student-determined learning with mobile and social media tools. Australasian Journal of Educational Technology
Modul, P., Fisika, A., & Kontekstual, B. (2021). Berbasis Kontekstual. 01, 80–95.
Suhendrik, M., & Budiono, A. P. (2014). Pengembangan Modul Ajar Teknik Merancang Berbasis Pembelajaran Kontekstual. PengembanganModul Ajar TeknikMerancangBerbasisPembelajaranKontekstual
Trisna, A. S., Wahyudin, D., Riyana, C., Pragholapati, A., & Indonesia, U. P. (2022). Kurikulum Kearifan Lokal Bali Berbasis Heutagogy di Sekolah Dasar.
Tryanasari, D., Mursidik, E. M., & Riyanto, E. (2016). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Berbasis Kearifan Lokal Untuk Kelas Iii Sekolah Dasar Di Kabupaten Madiun. Premiere Educandum : Jurnal Pendidikan Dasar Dan Pembelajaran
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Mimbar Pendidikan Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.