AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) penerapan upah, (2) biaya upah tenagakerja, (3) biaya produksi perunit dan (4) tingkat ketercapaian volume produksi. Datadikumpulkan dengan dokumentasi dan wawancara, dianalisis dengan analisis deskriptifkuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) perusahaan Martaloka menerapkantiga sistem upah yaitu upah borongan, upah harian dan upah lembur. Upah boronganditerapkan pada proses produksi tahap pertama, upah harian diterapkan pada tahap keduadan upah lembur diterapkan pada waktu tertentu, saat perusahaan tidak mampumencapai target produksi (2) biaya tenaga kerja upah borongan sebesar Rp15.302.366,67/bulan, biaya tenaga kerja upah harian sebesar Rp 17.157.187,50/bulan. (3)biaya produksi perunit dengan sistem upah borongan Rp 2.071,24/unit, biaya produksiperunit dengan sistem upah harian Rp 2.324,13/unit dan, (4) dengan diterapkan upahborongan tingkat pencapaian volume produksi meningkat sebesar 28,56%.Kata Kunci: Upah Borongan, Upah Harian dan Volume Produksi