Study Komparasi Bangunan Terdampak Bencana Banjir Tahun 2013 Di Kecamatan Cengkareng, Grogol Dan Kebon Jeruk Menggunakan Aplikasi Quantum Geographic Information System
Isi Artikel Utama
Abstrak
Bencana banjir seolah – olah sudah menjadi kegiatan rutin yang terus melanda Provinsi DKI Jakarta. Bencana banjir sangat mengganggu aktivitas warga karena lumpuhnya bangunan – bangunan perumahan dan perkantoran yang mereka pakai maupun infrastruktur penunjang lain. Genangan banjir juga dapat merusak bangunan antara lain adalah, rusaknya kusen pintu, kotornya warna cat tembok, hingga lapuknya tembok akibat genangan banjir yang terjadi secara berulang. Penelitian ini akan disajikan gambaran secara kuantitatif total bangunan dari berbagai fungsi bangunan yang terdampak banjir di Kecamatan Cengkareng, Grogol dan Kebon Jeruk. Pemilihan Kecamatan – kecamatan tersebut adalah hasil observasi awal dugaan daerah dengan wilayah yang berdekatan dan dengan dampak banjir yang terparah dan teringan. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menampilkan secara spasial jumlah gedung yang terendam banjir di kecamatan terpilih kemudian membandingkannya. Hasil analisis tersebut memperlihatkan bahwa daerah dengan jumlah bangunan yang terdampak banjir terbanyak adalah Kecamatan Cengkareng.
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Aziza, S. N., Somantri, L., & Setiawan, I. (2021). Analisis Pemetaan Tingkat Rawan Banjir di Kecamatan Bontang Barat Kota Bontang Berbasis Sistem Informasi Geografis. Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, 9(2), 109–120. https://doi.org/10.23887/jjpg.v9i2.35173
Algafari & Surur, F. (2021). Strategi Penanganan Banjir di Kelurahan Katimbang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, 9(2), 68–81. https://doi.org/10.23887/jjpg.v9i2.32746
Findayani, A. (2018). Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Penanggulangan Banjir di Kota Semarang. Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan Dan Profesi Kegeografian, 12(1), 102–114.
Harsoyo, B. (2013). Mengulas Penyebab Banjir Di Wilayah DKI Jakarta Dari Sudut Pandang Geologi, Geomorfologi, dan Morfometri Sungai. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, 14(1), 37–43. https://doi.org/10.29122/JSTMC.V14I1.2680
Marfai, M. A. (2012). Identifikasi Dampak Banjir Genangan Terhadap Lingkungan Permukiman Di Kecamatan Pademangan Jakarta Utara. Jurnal Bumi Indonesia, 1(1), 1–10.
Nursaniah, C., Qadri, L., & Tripa, R. (2016). Material dan Konstruksi Hijau untuk Mitigasi Banjir pada Permukiman Rawa Tripa. Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Lingkungan II.
Rasmana Putra, D., & Muh Aris Marfai, R. (2012). Identifikasi Dampak Banjir Genangan (Rob) Terhadap Lingkungan Permukiman Di Kecamatan Pademangan Jakarta Utara. Jurnal Bumi Indonesia, 1(1), 76112.
Santoso, D. H. (2019). Penanggulangan Bencana Banjir Berdasarkan Tingkat Kerentanan dengan Metode Ecodrainage Pada Ekosistem Karst di Dukuh Tungu, Desa Girimulyo, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan Dan Profesi Kegeografian, 16(1), 7–15. https://doi.org/10.15294/JG.V16I1.17136
Ula, N. M., Sriartha, I P., & Citra, I P. A. (2020). Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Di Desa Pancasari Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, 7(3), 103–112. https://doi.org/10.23887/jjpg.v7i3.21508
Yudistira, S. D., Atmaja, D. M., & Putra, I W. E. K. (2017). Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Desa Penyabangan Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng. Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, 5(1). https://doi.org/10.23887/jjpg.v5i1.20657