Identifikasi Tenun Sesek Di Desa Pringgasela Timur Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur
Keywords:
Tenun sesek,Proses Pewarnaan Tenun, Komposis Motif, Fungsi TenunAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan; 1) pewarnaan kain tenun sesek di Desa Pringgasela Timur, 2) komposisi motif tenun sesek di Desa Pringgasela Timur dan 3) Fungsi dari tenun sesek di Desa Pringgasela Timur. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan menggunakan lembar observasi dan wawancara. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Proses pewarnaan kain tenun sesek di Desa Pringgasela Timur menggunakan pewarnaan bahan alam 2) Penempatan komposisi motif pada kain tenun sesek di Desa Pringgasela Timur termasuk kedalam penempatan komposisi semetris, komposisi asimetris dan komposisi sentral. 3) Fungsi dari Kain tenun sesek di Desa Pringgasela Timur antara lain sebagai alat upacara adat (pernikahan), sebagai alat peling diri (gamis kemeja, rok, dll) dan sebagai alat ekonomi.
References
Atmoko Tri, D. (2015). Perkembangan ragam hias tenun ikat gedog bandar kidul mojoroto kota kediri jawa timur. 13, 22–31.
Bili, F. M., Sujadi, A. A., Arigiyati, T. A., Matematika, P., Sarjanawiyata, U., & Yogyakarta, T. (2019). Identifikasi Etnomatematika Pada Motif Kain Tenun Sumba Barat Daya. 7(1), 115–124.
Budhyani, I. M. A. M., Adnyawati, N. D. S., & Damiati. (2016). Ragam Hias Tenun Endek Di Pertenunan Artha Dharma, Sinabun Buleleng. Eprpceeding.Undiksha, 2541–3058, 321–328.
Dewi, L. C., Agendari, M. D., & Widiartini, N. K. (2021). Tenun Songket negara ( Songket Tanpa Sambungan ) dari Kelompok Tenun Putri Mas di Kecamatan Jembrana. Bosaparis: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, 12(2), 24–31. https://doi.org/10.23887/jppkk.v12i1.32411
Hari Santhi, N., Hidayat, S., & Saufi, M. (2022). Pengembangan Ukm Tenun Di Kecamatan Pringgasela Sebagai Usaha Meningkatkan Daya Saing Pengusaha Kecil Di Kabupaten Lombok Timur. JUKESHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(1), 39–45. https://doi.org/10.51771/jukeshum.v2i1.217
Hariyanto, I. (2014). Tenun Lurik Dalam Kehidupan Masyarakat Jawa. Corak, 2(2).
Hastini, F. (2018). prospek Pengembangan Usaha Kerajina Kain Tenun Sesek Gedogan Di Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur.
Holistik, J. (2015). Makna Budaya Kain Tenun Ikat Maumere Kebudayaan adalah hasil kreativitas manusia yang terus berkembang interaksinya dengan dalam dunia. 16.
Juniati, N. (2020). Kajian Tentang Tenun Sesek dari Desa Pringgasela, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. KELUWIH: Jurnal Sains Dan Teknologi, 1(1), 56–62. https://doi.org/10.24123/saintek.v1i1.2786
Kartiwa, S. (1986). Kain Songket Indonesia. Djambatan.
Karya, S., & Dkk. (2009). Merajut Waktu Menjalin Makna Praktek Seni Tenun Tradisi Hingga Seni Tekstil Kontemprorer. North Art Space.
Masbullah, & Salmi Yuniar Bahri. (2020). Pengaruh Promosi Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Kerajinan Tenun Gedongan Di Desa Pringgasela Selatan Lombok Timur. Jurnal Indonesia Sosial Sains, 1(2), 82–98. https://doi.org/10.36418/jiss.v1i2.13
Mubin, I. (2018). Makna Simbol Atau Motif Kain Tenun Khas Masyarakat Daerah Bima Di Kelurahan Raba Dompu Kota Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat . 1(1).
Nurcahyani, L. (2018). STRATEGI Pengembangan Produk Kain Tenun Ikat Sintang. 3.
Prayatna, I. W. D., Santosa, H., & Cora, T. I. R. (2021). Perkembangan Fungsi dan Makna Kain Tenun Gotya dalam Industri Fashion. Mudra Jurnal Seni Budaya, 36.(1.), 106-114. https://doi.org/10.31091/mudra.v36i1.1101
Purnomo, E. (2017). Seni Budaya Smp/Mts Kelas VIII. Kurikulum dan pembukuan, kemendikbud.
Rymbai, H., Sharma, R. R., & Srivastav, M. (2011). Biocolorants and its implications in Health and Food Industry - A Review. 3(4), 2228–2244.
Studi, P., & Luar, P. (n.d.). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Ekowisata “ Tenun Sasak Sade .”
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuntitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, 2015.
Suhardini dan Jusuf S. (1985). Aneka Ragam Hias Tenun Ikat Indonesia. Proyek Pengembangan Museum Nasional.
T., R. I. (2010). Tenun Gedogan Dermayon. Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 2(1), 35. https://doi.org/10.30959/patanjala.v2i1.204
Udiani, N. K. I., & Kristiantari, M. . R. (2021). Video Pembelajaran Pengenalan Lambang Bilangan Berbasis Teori Brunner untuk Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, 9(2), 202. https://doi.org/10.23887/paud.v9i1.34445
Utara, S., Ende, S., & Timur, K. (2015). BAB I PENDAHULUAN. 1–8.
Wati, Irwansyah, D. (2022). Kain Tenun Songket Melayu Batu Bara: Sejarah, Motif dan Fungsinya Dedek Ambar Wati*, Irwansyah & Rina Devianty. 1–6.
Wiyoso, Y. (1995). Desain Kerajinan Tekstil. Departemen Pendidkan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
Woelandhary, A. D., Tenggara, S., & Banawa-donggala, K. (n.d.). KAJIAN VISUAL CORAK DAN MOTIF BATIK BANAVA SEBAGAI CITRA KOTA DONGGALA Visual Study of Banava Batik Pattern and Motif as The Image of Donggala.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal BOSAPARIS : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.