TRADISI MAKEPUNG DALAM PEMERTAHANAN BUDAYA LOKAL DI KABUPATEN JEMBRANA (STUDI KASUS DI DESA KALIAKAH, KECAMATAN NEGARA, KABUPATEN JEMBRANA)

Authors

  • I Kade Anggariyana
  • I Gusti Ketut Arya Sunu
  • Dewa Bagus Sanjaya

DOI:

https://doi.org/10.23887/jpku.v7i2.22162

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) asal mula munculnya tradisi makepung di Desa Kaliakah; (2) pelaksanaan tradisi makepung di Desa Kaliakah; (3) strategi pemertahanan tradisi makepung di Desa Kaliakah; (4) kendala-kendala yang dihadapi dalam pemertahanan tradisi makepung di Desa Kaliakah dan Bagaimana alternatif pemecahannya.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ditentukan secara purposive, yang terdiri dari; (1) Pemilik Kerbau pepadu di Desa Kaliakah; (2) Prebekel Desa Kaliakah; (3) Pengurus makepung di Desa Kaliakah. Data dikumpulkan dengan menggunakan; (1) metode observasi; (2) metode wawancara; (3) metode dokumentas; (4) metode kepustakaan.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) tradisi makepung di Desa Kaliakah berawal dari tahapan proses pengolahan tanah sawah menjadi lumpur. Kegiatan makepung di tanah sawah di Desa Kaliakah pertama kali dilakukan sekitar tahun 1930. Tradisi makepung di jalan sawah di Desa Kaliakah berkembang sekitaran tahun 1960 hingga sekarang. (2) tradisi makepung di Desa Kaliakah dilakukan dengan cara meletakan satu pasang kerbau di depan dan satu pasang di belakang dengan jarak 10 m. Jika pasangan kerbau yang berada di depan berjarak lebih dari 10 m dari pasangan kerbau yang berada di belakang maka pasangan kerbau yang di depan yang menjadi pemenangnya dan jika berjarak kurang dari 10 m, maka pasangan kerbau yang di belakang yang menjadi pemenangnya; (3) strategi pemertahanan tradisi makepung di Desa Kaliakah yaitu; a) menyediakan sarana berupa lintasan makepung, b) setiap tahunnya menyelenggarakan tradisi makepung, c) menggratiskan seluruh biaya dalam tradisi makepung; (4) kendala- kendala yang dihadapi dalam pemertahanan tradisi makepung di Desa Kaliakah yaitu; a) masalah modal, b) susahnya mencari bibit-bibit kerbau pepadu, c) sulitnya mencari rumput segar pada musim kemarau. Alternatif pemecahannya yaitu; a) adanya bantuan dana dari Pemerintah kepada para pemilik kerbau pepadu, b) bantuan penyediaan bibit-bibit kerbau pepadu dari pihak Pemerintah, c) mencari dan membeli pakan rumput segar dan pakan alternatif keluar Desa Kaliakah.

Kata Kunci: Tradisi, pemertahanan budaya lokal, makepung.

Downloads

Published

2019-11-26