REFLEKSI 75 TAHUN INDONESIA MERDEKA: DINAMIKA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Authors

  • Eta Yuni Lestari Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang
  • Iqbal Arpannudin Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.23887/jpku.v8i3.28675

Abstract

Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang dilaksanakan dari pendidikan sekolah dasar hingga pendidikan tinggi masih diperlukan upaya perbaikan hingga saat ini, karena permasalahan karakter pada generasi muda semakin lama justru semakin kompleks., diperlukan masukan dari hasil analisis untuk memberikan solusi dari permasalahan tersebut. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk menganalisis dinamika pelaksanaan pembelajaran PKn di usia negara kita tercinta yang ke 75 tahun. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah studi pustaka, dengan cara menganalisis kajian tentang pendidikan kewarganegaraan kemudian ditarik kesimpulan. Hasil dari artikel ini adalah bahwa upaya perbaikan kualitas pembelajaran PKn masih sangat perlu untuk dilakukan kajian. Salah satu rekomendasi perbaikan adalah pertama, memberikan keteladanan pada siswa baik keteladanan di sekolah oleh guru maupun keteladanan oleh orang tua di lingkungan keluarga. Kedua, meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran mulai dari inovasi pembelajaran dengan menerapkan model, metode dan media pembelajaran yang bervariasi. Ketiga, meningkatkan kelembagaan baik organisasi guru seperti MGMP maupun asosiasi dari perguruan tinggi. 

References

Althof, W., & Berkowitz, M. W. (2006). Moral education and character education: Their relationship and roles in citizenship education. Journal of Moral Education, 35(4), 495–518. https://doi.org/10.1080/03057240601012204

Andersen, J. G. (2012). Welfare states and welfare state theory (Issue February).

Arum Perwitasari, Z. (2014). Peningkatan kualitas pembelajaran melalui model time token arends dengan media audio visual. Joyful Learning Journal, 3(1), 31–37. https://doi.org/10.15294/jlj.v3i1.5894

Aulia, S. S., & Arpannudin, I. (2019). Pendidikan kewarganegaraan dalam lingkup sosio-kultural pendidikan non-formal. Jurnal Civic Education: Media Kajian Pancasila Dan Kewarganegaraan, 3(1), 1. https://doi.org/10.36412/ce.v3i1.902

Bego, K. C., Studi, P., Sejarah, P., & Flores, U. (2016). Peran guru pendidikan kewarganegaraan dalam mencegah terjadinya. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 5(3), 7.

Budiyono, & Harmawati, Y. (2017). Penguatan pendidikan karakter melalui nilai-nilai keteladanan guru dan orang tua pada siswa sekolah dasar. Prosiding Seminar Nasional PPKn III, 1–10.

Dahlbeck, J. (2018). Becoming virtuous: Character education and the problem of free will. Malmö University.

Davies, I., Gorard, S., & McGuinn, N. (2005). Citizenship education and character education: similarities and contrasts. British Journal of Educational Studies, 53(3), 341–358. http://www.jstor.org/stable/3699247

Haryati, T., & Rochman, N. (2012). Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Praktik Belajar Kewarganegaraan (Project Citizen). Jurnal Ilmiah Civis, 2(2), 1–11.

Kirschenbaum, H. (1995). 100 ways to enhance values and morality in schools and youth settings. Allyn & Bacon.

Lickona, T. (2009). Educating for character: How our schools can teach respect and responsibility. Bantam Books.

Manullang, B. (2013). Grand desain pendidikan karakter generasi emas 2045. Jurnal Pendidikan Karakter, 1, 1–14. https://doi.org/10.21831/jpk.v0i1.1283

Partnership for 21st Century Learning. (2015). P21 partnership for 21st century learning. In Partnership for 21st Century Learning.

Power, F. C., Higgins, A., & Kohlberg, L. (1992). Lawrence Kohlberg’s approach to moral education. Columbia Univesity Press.

Rachman, F., & Hijran, M. (2017). Kajian keteladanan dalam memperkuat pendidikan Indonesia. The 5th University Research Colloquium: Cinta Negeriku, February, 998–1003.

Ridlwan, Z. (2014). Negara hukum Indonesia kebalikan nachtwachterstaat. Fiat Justisia, 5(2), 141–152. https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v5no2.56

Saripah, I. (2016). Peran orang tua dan keteladanan guru dalam peningkatan mutu pendidikan akhlak. Jurnal Ilmiah Pendidikan, 10(2), 19–32.

Sigauke, A. T. (2013). Citizenship education in the social science subjects: An analysis of the teacher education curriculum for secondary schools. Australian Journal of Teacher Education, 38(11), 125–139. https://doi.org/10.14221/ajte.2013v38n11.1

Sudrajat, A. (2011). Mengapa pendidikan karakter. Jurnal Pendidikan Karakter, 1(1), 47–58. https://doi.org/10.21831/jpk.v1i1.1316

Sujana, I. W. C. (2019). Fungsi dan tujuan pendidikan Indonesia. Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar, 4(1), 29. https://doi.org/10.25078/aw.v4i1.927

Sukmana, O. (2016). Konsep dan disain negara kesejahteraan. Jurnal Sospol, 2(1), 102–120. https://doi.org/https://doi.org/10.22219/sospol.v2i1.4759

Supriyoko, K. (2003). Sistem pendidikan nasional dan peran budaya dalam pembangunan berkelanjutan. Seminar Pembangunan Hukum Nasional VIII.

Suyato, S., Murdiono, M., Mulyono, B., & Arpannudin, I. (2016). Upaya pembentukan warga negara yang baik dan tantangan yang dihadapi oleh para guru PKn peserta SM3T 2015. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 13(2), 137–150. https://doi.org/10.21831/civics.v13i2.12737

Veugelers, W. (2011). A humanist perspective on moral development and citizenship education. In W. Veugelers (Ed.), Education and humanism. Linking autonomy and humanity (pp. 9–34). Sense Publishers.

Wahab, A. A. (1996). Politik pendidikan dan pendidikan politik: Model pendidikan kewarganegaraan Indonesia menuju warga negara global. IKIP Bandung.

Widyaningsih, T. S., Zamroni, & Zuchdi, D. (2014). Internalisasi dan aktualisasi nilai-nilai karakter pada siswa SMP dalam perspektif fenomenologis. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 2(2), 181–195.

Downloads

Published

2020-09-28