CRITICAL EDUCATION WITH CULTURAL IDEOLOGICAL DIMENSIONS

Authors

  • Anak Agung Gde Putera Semadi Faculty of Education and Science Dwijendra University Bali, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.23887/jpku.v9i1.32721

Abstract

Dalam upaya mengembangkan pendidikan kritis berbudaya, konsep pendidikan itu sendiri harus dimaknai sebagai dimensi budaya / proses humanisasi. Proses pendidikan tidak lepas dari kehidupan manusia dalam menciptakan budaya serta pewarisannya (ciptaan budaya dan transmisi budaya) kepada generasi muda. Masyarakat dapat mengembangkan berbagai potensi atau kreativitas, cita rasa dan karsa yang merupakan inti dari proses budaya melalui proses pendidikan kritis, karena suatu konsep esensial budaya dalam pendidikan dapat diartikan sebagai “Produk bersama dari pembelajaran manusia”. Fungsi utama dan sasaran paradigma dalam mengembangkan pendidikan kritis adalah upaya penyadaran diri atau yang dikenal dengan istilah kesadaran kritis dan mengembangkan metode utama pembelajarannya dengan mengedepankan dominasi dialogis kritis. Oleh karena itu, inti dari proses pendidikan kritis tidak hanya tentang transfer pengetahuan informasi tetapi juga proses praktik kejiwaan atau budaya melalui kesadaran pembebasan diri peserta didik. Penelitian kajian budaya melalui pendekatan fenomenologi mampu mendeskripsikan jawaban dari permasalahan tersebut secara tajam, mendalam, logis dan sistematis.

Downloads

Published

2021-11-14