STRATEGI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA TANGGA SERIBU DELLENG SINDEKA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA KABUPATEN PAKPAK BHARAT SUMATERA UTARA
DOI:
https://doi.org/10.23887/jmpp.v6i1.58331Kata Kunci:
Strategi., Pengembangan, Atraksi Wisata, fasilitas, AksesibilitasAbstrak
Pemerintah di Kabupaten Pakpak Bharat menjadikan Destinasi Seribu Tangga ini salah satu fokus dalam pengembangan destinasinya, Hal ini terlihat dari pengembangan infrastuktur maupun fasilitas wisata yang disediakan, wisatawan yang berkunjung ke destinasi ini juga semakin meningkat baik dari kabupaten itu sendiri juga dari luar kabupaten. Destinasi wisata Seribu tangga di Pakpak Bharat menjadi salah satu destinasi yang diminati wisatawan untuk dikunjungi tetapi masih ada beberapa hal yang belum maksimal dalam pengelolaanya. Destinasi Ketika ingin tetap dimininati untuk dikunjungi oleh wisatawan tentunya memerlukan strategi dalam pengembangan dan pegelolaannya, untuk itu perlu kita ketahui seperti apa strategi pengembangan yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat. metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif pendekatan kualitatif, penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Sumber data penelitian data primer dan sekunder dengan Teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan studi Pustaka, dengan Teknik Analisa data metode tringulasi dengan membandingkan dan menganalisis informasi dari sumber lainnya. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan Daya Tarik yang ada didestinasi wisata mampu menarik kunjungan wisatawan karena kaindahan alam yang disediakan tetapi belum maksimal karena masih banyak hal daya Tarik yang lain bisa dikembangkan. Aksesibilitas menuju pintu gerbang destinasi sudah cukup baik. Tetapi untuk menjangkau kedalam destinasinya belum cukup maksimal karena, destinasi ini tidak ramah untuk semua kalangan dikarenakan jalan yang cukup menanjak, untuk rambu-rambu wisata sudah tersedia tetapi masih terbatas dan kurang terawat. Amenities yang tersedia dilokasi wisata sudah ada beberapa dan Sebagian masih dibenahi seperti homestay sudah disediakan oleh masyarakat tetapi belum berjalan secara maksimal, untuk tempat makan dan minum terbatas serta jam operasionalnya yang tidak menentu. Ancillary service yang tersedia dilokasi wisata ada tetapi terbatas serta jam operasional yang belum menentu. Daya Tarik, aksesibilitas, amenitites dan Ancillary yang ada didestinasi wisata masih perlu pembenahan dan kerja sama dari semua yang memiliki kepentingan, seperti pemerintah, masyarakat, organisasi kepariwisataan, untuk memaksimalkan tujuan dalam pengembangan destinasi obyek wisata delleng Sindeka sebagai daya tarik wisata Kabupaten Pakpak Bharat.
Referensi
Arystiana, Putu. (2020). Identifikasi Accessibillity Pada Objek Wisata Di Desa Sambangan Sebagai Desa Wisata. Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. 11. 108. 10.23887/jppkk.v11i3.32301.
Basiya, R., & Rozak, H. A. (2012). Kualitas dayatarik wisata, kepuasan dan niat kunjungan kembali wisatawan mancanegara di Jawa Tengah. Jurnal Ilmiah Dinamika Kepariwisataan. Vol. XI No. 2: 1-12.
Baskoro Ratu, Anurogo. (2014). Studi aksesibilitas kawasan wisata Candi Prambanan bagi difabel paraplegia. Jurnal Penelitian, Vol 18, No 1, (2014).
Brown, and Stange. (2015). Tourism destination management. Washington University
Chaerunissa, S. F., & Yuniningsih, T. (2020). Analisis komponen pengembangan pariwisata desa wisata Wonolopo Kota Semarang. Journal of Public Policy and Management Review, 9(4), 159 - 175. doi:10.14710/jppmr.v9i4.28998
Dyah, Palupiningtyas & Heru, Yulianto. (2018). Kepuasan wisatawan: Tinjauan terhadap atraksi, aktivitas, amenities dan aksesibilitas di Taman Nusa Bali. Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis. STIEPARI Semarang.
Givara Oksafa, Silvandi & Siska, Mandalia. (2021). Pengembangan taman margasatwa dan budaya Kinantan dengan menerapkan aspek pariwisata 3s (something to see, something to eat, something to buy). I-Tourism, volume 2 No. 2.2021.
Kusmayadi dan Endar Sugiarto. (2000). Metodologi penelitian dalam bidang kepariwisataan. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Maysyaroh Nur Azizzah, dkk. (2022). Analisis perspektif masyarakat mengenai accessibilitiys amenities dan ancillary service terhadap potensi pengembangan desa wisata Umbulrejo, Pojong, Gunung Kidul. GEOGRAPHY: Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, Vol 10, No 2 (2022): September. https://journal.ummat.ac.id/index.php/geography/article/view/10024/pdf
Moleong, Lexy. J. (2016). Metodologi penelitian kualitatif edisi revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Stella, Alvianna., Ryan Gerry, Patalo., Syarif, Hidayatullah & Ike Kusdyah, Rachmawati. (2018). Pengaruh attraction, accessibility, amenity dan ancillary terhadap kepuasan generasi millenial berkunjung ketempat wisata. Jurnal Kepariwisataan: Destinasi, Hospitalitas dan Perjalanan. Universitas Merdeka Malang.
Sugiyono (2019). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alphabet
Sujarweni, V. Wiratna. (2014). Metode penelitian: Lengkap, praktis, dan mudah dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Suryani, Ade Irma. (2017). Strategi pengembangan pariwisata lokal. Padang: STKIP PGRI Padang
Undang-Undang No 10 Tahun 2009.