Rekonstruksi Subak Lestari Desa Anggabaya Sebagai Warisan Budaya Dunia dalam Mewujudkan Pencapaian Ketahanan Pangan

Authors

  • I Made Yunita Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik Wira Bhakti, Denpasar, Indonesia
  • Anak Agung Putu Sugiantiningsih Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik Wira Bhakti, Denpasar, Indonesia
  • Muhammad Noor Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik Wira Bhakti, Denpasar, Indonesia
  • I Made Gede Ray Misno Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik Wira Bhakti, Denpasar, Indonesia
  • I Gede Putu Yasa Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik Wira Bhakti, Denpasar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.23887/jppsh.v6i3.53961

Keywords:

Ketahanan Pangan, Rekonstruksi, Pertanian, Subak, Tri Hita Karana

Abstract

Subak adalah organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan sawah (irigasi) yang digunakan dalam bercocok tanam padi. Subak memiliki pengaturan tersendiri, asosiasi-asosiasi yang demokratis dari petani dalam menetapkan penggunaan air irigasi untuk pertumbuhan padi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rekontruksi Subak Lestari sebagai warisan budaya dunia dalam mewujudkan pencapaian ketahanan pangan. Jenis penelitian ini menggunakan perspektif pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan secara purposive. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan subak bagi masyarakat tidak hanya sekedar sistem irigasi, tetapi juga merupakan konsep kehidupan bagi rakyat Bali itu sendiri. Dalam pandangan rakyat Bali, Subak adalah gambaran langsung dari filosofi Tri Hita Karana tersebut. Sebagai suatu metode penataan hidup bersama, Subak mampu bertahan selama lebih dari satu abad karena masyarakatnya taat kepada tradisi leluhur. Pembagian air dilakukan secara adil dan merata, segala masalah dibicarakan dan dipecahkan bersama, bahkan penetapan waktu menanam dan penentuan jenis padi yang ditanam pun dilakukan bersama. Harmonisasi kehidupan seperti inilah yang menjadi kunci utama lestarinya budaya Subak di pulau dewata. Rekonstruksi inilah yang perlu untuk dikembangkan. Penelitian ini dilakukan sebagai inventarisasi perda, pergub, dan dasar hukum termasuk awig-awig dalam penguatan subak sebagai kendali dalam peningkatan hasil pertanian yang berkualitas.

References

Armini, G. A. (2017). Toleransi Masyarakat Multi Etnis Dan Multiagama Dalam Organisasi Subak Di Bali. PATANJALA: Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 5(1), 38 – 52. https://doi.org/10.30959/patanjala.v5i1.152.

Baladina, N., Anindita, R., & Setiawan, B. (2017). Penguatan Ketahanan Pangan Nasional Melalui Strategi Perbaikan Efisiensi Pemasaran Hasil Pertanian. SEPA, 11(1), 55 – 65. https://doi.org/10.20961/sepa.v11i1.14146.

Basudewa, D. G. Y. (2018). Fungsi Dan Makna Tinggalan Arkeologi Di Subak Bubunan Sukawati Gianyar, Bali. Forum Arkeologi, 3(1), 15 – 28. https://doi.org/10.24832/fa.v31i1.457.

D, R. M., & W, S. (2020). The Efficiency of Water in Supporting Local Wisdom and Food Sustainability in Subak Sange, Bali Indonesia. Agromet, 34(2), 67–74. https://doi.org/10.29244/j.agromet.34.2.67-74.

Diantari, N. P. M., & Agung, A. A. G. (2021). Video Animasi Bertema Tri Hita Karana pada Aspek Afektif Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, 9(2), 176–185. https://doi.org/10.23887/paud.v9i2.35497.

Faizul Amirudin, M. (2020). Rekonstruksi Pengelolaan Komite Sekolah Sebagai Mitra Dalam Peningkatan Mutu Sekolah. Edification Journal, 2(2), 1–15. https://doi.org/10.37092/ej.v1i2.79.

Mantaka, I. N., Sendratari, L. P., & Margi, K. (2017). Pengintegrasian Kearifan Lokal Subak Abian Catu Desa Sambirenteng Buleleng Bali Sebagai Sumber Belajar Ips Di Smp. Jurnal Pendidikan IPS Indonesia, 1(2), 85–95. https://doi.org/10.23887/pips.v1i2.2828.

Niswatin, M. (2016). Nilai Kearifan Lokal “Subak” Sebagai Modal Sosial Masyarakat Transmigran Etnis Bali. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 7(2), 171 – 188. https://doi.org/10.18202/jamal.2016.08.7015.

Saputro, W. A., & Fidayani, Y. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Di Kabupaten Klaten. Jurnal Agrica, 13(2), 115 – 123. https://doi.org/10.31289/agrica.v13i2.4078.

Sidim, Y., Martiningsih, G. E., & Tariningsih, D. (2021). Partisipasi Petani Terhadap Program Ketahanan Pangan Di Subak Pulagan, Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksriring, Kabupaten Gianyar. AGRIMETA : Jurnal Pertanian Berbasis Keseimbangan Ekosistem, 11(22), 32–37.

Susila, I. G. (2019). Implikasi Pasang-Surutnya Dukungan Terhadap Warisan Budaya Dunia Subak Jatiluwih Tabanan, Bali. Journey: Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Event Management, 1(2), 45–58. https://doi.org/10.46837/journey.v1i2.28.

Sylvia, S., Kusumaningtias, R., & Ariesanti, A. (2020). Sistem Pengendalian Simetris: Bercermin pada Subak, Mematut Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan. Jurnal Akuntansi Aktual, 7(1), 45 – 56. https://doi.org/10.17977/um004v7i12020p45.

Windia, W., Suamba, I. K., Sumiyati, S., & Tika, W. (2018). Sistem Subak Untuk Pengembangan Lingkungan Yang Berlandaskan Tri Hita Karana. SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 12(1), 118. https://doi.org/10.24843/SOCA.2018.v12.i01.p10.

Yasa, I. M., Sukadi, & Margi, I. K. (2022). Penerapan Nilai-Nilai Karakter Berlandaskan Falsafah Tri Hita Karana Melalui Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas VI SD Lab Undiksha. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 8(1), 1–10. https://doi.org/10.23887/jiis.v8i1.36134.

Yeni, R., & Khairunnisa, A. S. (2021). Environmental communication on ecotourism development: a case study of Subak Sembung, Bali. E3S WEB OF CONFERENCES, 316, 04011. https://doi.org/10.1051/e3sconf/202131604011.

Downloads

Published

2023-01-08

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)