Pengembangan Augmented Reality Pengenalan Tanaman Langka Endemik Indonesia Bagian Barat
DOI:
https://doi.org/10.23887/karmapati.v13i1.74958Keywords:
Augmented Reality, Tanaman Langka, Tanaman Endemik, MDLCAbstract
Pengembangan Augmented Reality Pengenalan Tanaman Langka Endemik Indonesia Bagian Barat merupakan media yang untuk memberikan informasi tentang tanaman langka endemik, khususnya bagian barat Indonesia yang dikonservasi pada tempat wisata Tukad Bantaran Ayung. Media informasi yang digunakan untuk pengenalan tanaman langka pada Tukad Bantaran Ayung masih kurang efektif, sehingga diperlukan sebuah media informasi digital yang lebih efektif, interaktif dan menarik. Dalam penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui rancang bangun serta respon pengguna terhadap media informasi untuk pengenalan tanaman langka endemik Indonesia bagian barat dengan menerapkan Augmented Reality.
Metode Penelitian yang digunakan adalah R&D (Research and Development) dengan model MDLC (Multimedia Development Life Cycle) yang terdiri dari tahap consept (tahap pengonsepan), design (tahap perancangan), material collecting (tahap pengumpulan bahan), assembly (tahap pembuatan), testing (tahap pengujian), dan distribution (tahap distribusi). Proses pengumpulan data diawali dengan penyebaran kuisioner mengenai pengetahuan Augmented Reality dan Tanaman Langka Endemik Indonesia. Pada tahapan testing dilakukan Uji Blackbox serta pengujian lainnya dan mendapatkan nilai Uji Ahli Isi 1.00 yang dikategorikan “Sangat Baik”, Uji Ahli Media 1.00 yang dikategorikan “Sangat Baik”, dan Uji Respon Pengguna mendapatkan respon 94,83% Sangat Positif dan 5,17% positif. Dengan demikian, secara keseluruhan diperoleh hasil bawah pengembangan Augmented Reality sebagai media informasi mendapatkan respon sangat baik oleh responden.
References
C. Kusmana, “The Biodiversity of Flora in Indonesia KEANEKARAGAMAN HAYATI FLORA DI INDONESIA The Biodiversity of Flora in Indonesia,” J. Pengelolaan Sumberd. Alam dan Lingkung., vol. 5, no. 2, 2017.
V. E. Crisfield, J. M. Dennett, C. K. Denny, L. Mao, and S. E. Nielsen, “Species richness is a surrogate for rare plant occurrence, but not conservation value, in boreal plant communities,” Biodivers. Conserv., vol. 29, no. 1, 2020, doi: 10.1007/s10531-019-01871-z.
P. Karunika Muthya Dewi, R. H. I. Sitindjak, and H. Mulyono, “Implementasi Konsep ‘ Sinergi ’ pada Interior Pusat Konservasi Flora Endemik Indonesia di Ungaran, Jawa Tengah,” Intra, vol. 7, no. 2, 2019.
H. L. Bernardo, R. Goad, P. Vitt, and T. M. Knight, “Nonadditive effects among threats on rare plant species,” Conserv. Biol., vol. 34, no. 4, 2020, doi: 10.1111/cobi.13441.
E. Noviani and B. R. Fajri, “Rancang Bangun Media Interaktif Augmented Reality Pengenalan Gerak Dasar Pencak Silat,” J. Pendidik. Tambusai, vol. 6, no. 2, 2022.
M. Muflih, H. Hamzah, and W. A. Puniawan, “Penggunaan Smartphone Dan Interaksi Sosial Pada Remaja Di Sma Negeri I Kalasan Sleman Yogyakarta ,” Idea Nurs. J., vol. 1, 2017.
F. Arena, M. Collotta, G. Pau, and F. Termine, “An Overview of Augmented Reality,” Computers, vol. 11, no. 2. 2022. doi: 10.3390/computers11020028.
Taufiq, I. Muhammad, A. Dedy, and T. R. Abdillah, “Implementasi Augmented Reality (AR) Pada Brosur Promosi Fikom Universitas Almuslim Menggunakan Unity,” J. Teknol. Terap. Sains 4.0, vol. 1, no. 1, 2020.
A. T. Saputra and N. E. Budiyanto, “PENERAPAN TEKNOLOGI Augmented Reality Pada Katalog Mebel Kompas Jati Jepara Berbasis Android,” J. Inform. dan Rekayasa Perangkat Lunak, vol. 1, no. 2, 2019, doi: 10.36499/jinrpl.v1i2.2951.
P. Dellia, S. Mutiatun, and A. J. Amil, “Pengembangan Augmented Reality Museum Cakraningrat Bangkalan Berbasis Qr-Code,” J. Teknoinfo, vol. 16, no. 2, 2022, doi: 10.33365/jti.v16i2.1915.
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
KARMAPATI is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.