Pendidikan Seni Musik Tradisional Manggarai dan Pembentukan Kecakapan Psikomotorik Anak
DOI:
https://doi.org/10.23887/ijcsl.v3i1.17484Abstract
Salah satu unsur budaya yang menjadi aset orang Manggarai adalah seni musik tradisional. Bagi generasi sekarang, aset budya ini cenderung termajinalisasi. Rasa cinta anak-anak Manggarai untuk bermain music tradisional makin memudar. Partisipasi anak-anak dalam membawakan music tradisional budaya Manggarai memprihatinkan. Anak-anak kurang mengenal birama musik tradisional Manggarai seperti takitu, kedendit, concong, mbata, ndundu ndake, mumere. Jika fenomena ini terus dibiarkan maka lambat laun generasi anak Manggarai kehilangan warisan kekayaan leluhur yang sangat berharga. Kegiatan Pengadian kepada Masyarakat PkM) ini dimaksudkan untuk menumbuhkembangkan dan melestarikan musik tradisional Manggarai. Selain itu, kegiatan PkM ini juga dimaksudkan untuk memperkuat dan meningkatkan kecakapan motorik anak SD Barang Cibal, melalui pelatihan birama music tradisional Manggarai: ndundu ndake, concong, kedindit, dan takitu. Kegiatan ini didasarkan pada analisis situasi problematik yang dihadapi mitra, anak-anak SD di Kampung Barang Cibal. Pendekatan yang dipakai dalam kegiatan ini adalah pendekatan edukasi melalui pelatihan. Metode yang dipakai adalah pelatihan yang dikemas dalam suasana fun learning. Tempat pelatihan dipusatkan di rumah gendang, rumah adat Manggarai, kampong Barang Cibal. Dalam proses pelaksanaannya, kegiatan pelatihan ini melewati beberapa tahap: persiapan; rancangan kegiatan PkM; dan pelaksanaanReferences
Astono, Sigit, dkk. 2008. Seni Tari dan Seni Musik. Bandung: Yudhistira.
Aghnaita. 2017. “Perkembangan Fisik-Motorik Anak 4-5 Tahun Pada Permendikbud no. 137 Tahun 2014 (kajian konsep perkembangan anak)”, Jurnal Pendidikan Anak, Vol.3 No.2:219-234.
Djohan. 2006. Terapi Musik: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Galangpress.
Harsanto, Radno. 2011. Paradigma Baru Pembelajaran Menuju Kecakapan Siswa. Yogyakarta: Kanisius.
Hasim, Hernowo. 2016. “Flow” di Era Sosmed: Efek-Dahsyat Mengikat Makna. Bandung: PT Mizan Pustaka.
Hasanah, Uswatun. 2016. “Pengembangan Kemampuan Fisik Motorik Melalui Permainan Tradisional Bagi Anak Usia Dini”, Jurnal Pendidikan Anak, Volume 5, Edisi 1: 717-773
Irianto, Agus M. 2017. “Kesenian Tradisional Sebagai Sarana Strategi Kebudayaan di Tengah Determinasi Teknologi Komunikasi”, Jurnal NUSA, Vol. 12. No. 1: 90-100. “
Jeratu, Damasus. “Kultur Manggarai”, Manuskrip. Ruteng, 2010.
Majid, Abdul. 2015. Eksistensi, Bentuk Penyajian Dan Fungsi Kesenian Tradisional Orek-Orek Di Kabupaten Rembang. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Nggoro, Adi M. 2006. Budaya Manggarai Selayang Pandang. Ende: Nusa Indah.
Rhinji, Vian. 2016. “Mengenal Musik Tradisional Manggarai”, dalam https://vianusjebarussrinji.wordpress.com/2015/12/11/ekspedisi-mengenal-musik-tradisiona-manggarai/
Sutardi, Tedi. 2007. Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya. Bandung: PT Setia Purna Inves.
Pidarta, Made. 2007. Landasan Kependidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Widhyatama, Sila. 2012. “Pola Imbal Gamelan Bali dalam Kelompok Musik Perkusi Cooperland di Kota Semarang,” Jurnal Seni Musik. JSM I (1) (2012)
Widyawati, Fransiska, ed. Eksplorasi Budaya dan Masyarakat dalam Pendidikan. Ruteng:STKIP Santu Paulus Ruteng.
Zaenal, dkk., 2016. “Edukasi Sampyong untuk Menguatkan Eksistensi Kesenian Tradisional di Majalengka” Jurnal Agrokreatif Vol 2 (2): 6772. (http://repository.unwira.ac.id/1905/2/BAB%20I.pdf, diakses 27 November 2018.
Wawancara: Anselmus Anta (59 tahun), Zakarias (63 tahun), Wihelmus Jebarus (58 tahun), Laurensius Pagar (48 tahun)
.
Downloads
How to Cite
Issue
Section
License
International Journal of Comunnity Service Learning is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.