Edukasi Teknik Penambangan Emas yang Ramah Lingkungan pada Tambang Rakyat Skala Kecil

Authors

DOI:

https://doi.org/10.23887/ijcsl.v5i1.30557

Keywords:

Teknik penambangan, tambang rakyat, endapan emas epitermal, kaidah penambangan yang baik, Soripesa, Bima

Abstract

Tambang emas rakyat merupakan kegiatan penambangan emas yang dilakukan oleh masyarakat secara tradisional dalam skala kecil. Permasalahan pada tambang rakyat ini umumnya tidak memiliki ijin dan dalam prakteknya, penambangan tersebut sering dilakukan dengan tidak mematuhi kaidah penambangan yang baik (good mining practices) seperti yang terjadi di daerah Soripesa, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tulisan ini bertujuan untukmenguraikan edukasi teknik penambangan emas tradisional terhadap endapan emas tipe urat epitermal sulfidasi rendah yang ramah lingkungan dan mempraktekan kaidah good mining practices tersebut. Kegiatan dilakukan dengan metoda ceramah dan diskusi interaksi baik di kelas maupun di lokasi tambang Soripesa tersebut. Hasilnya, ada 5 aspek yang perlu ditekankan untuk mencapai kaidah good mining practices, yaitu (a) teknik penambangan terhadap keselamatan kerja para penambang rakyat, (b) teknik pembuatan jalur terowongan, (c) teknik penggalian batuan yang mengandung emas, (d) teknik pengangkutan dari dalam ke luar area tambang, dan (e) pengolahan emas yang aman.

References

Bose-O’Reilly, S., Schierl, R., Nowak, D., Siebert, U., William, J. F., Owi, F. T., & Ir, Y. I. (2016). A preliminary study on health effects in villagers exposed to mercury in a small-scale artisanal gold mining area in Indonesia. Environmental Research, 149, 274–281.

Burrows, D. R., Rennison, M., Burt, D., & Davies, R. (2020). The Onto Cu-Au Discovery, Eastern Sumbawa, Indonesia: A Large, Middle Pleistocene Lithocap-Hosted High-Sulfidation Covellite-Pyrite Porphyry Deposit. Economic Geology, 115(7), 1385–1412.

Clarkson, G., Clarkson, R., & Hitch, M. (2017). Reducing mercury usage in artisanal gold mines using grinding and sieving. Mineral Processing and Extractive Metallurgy, 126(3), 167–171.

Idrus, A., Kolb, J., & Meyer, F. M. (2009). Mineralogy, lithogeochemistry and elemental mass balance of the hydrothermal alteration associated with the Gold-rich Batu Hijau Porphyry copper deposit, sumbawa Island, Indonesia. Resource Geology, 59(3). https://doi.org/10.1111/j.1751-3928.2009.00092.x.

Kodir, A., Hartono, D. M., Haeruman, H., & Mansur, I. (2017). Integrated post mining landscape for sustainable land use: A case study in South Sumatera, Indonesia. Sustainable Environment Research, 27(4), 203–213. https://doi.org/10.1016/j.serj.2017.03.003.

Manero, A., Kragt, M., Standish, R., Miller, B., Jasper, D., Boggs, G., & Young, R. (2020). A framework for developing completion criteria for mine closure and rehabilitation. Journal of Environmental Management, 273, 111078. https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2020.111078.

Maryono, A., Harrison, R. L., Cooke, D. R., Rompo, I., & Hoschke, T. G. (2018). Tectonics and geology of porphyry Cu-Au deposits along the eastern Sunda magmatic arc, Indonesia. Economic Geology, 113(1), 7–38. https://doi.org/10.5382/econgeo.2018.4542.

Nakazawa, K., Nagafuchi, O., Kawakami, T., Inoue, T., Yokota, K., Serikawa, Y., Basir-Cyio, M., & Elvince, R. (2016). Human health risk assessment of mercury vapor around artisanal small-scale gold mining area, Palu city, Central Sulawesi, Indonesia. Ecotoxicology and Environmental Safety, 124, 155–162. https://doi.org/10.1016/j.ecoenv.2015.09.042.

Owusu, O., Bansah, K. J., & Mensah, A. K. (2019). Small in size, but big in impact”: Socio-environmental reforms for sustainable artisanal and small-scale mining. Journal of Sustainable Mining, 18(1), 38–44. https://doi.org/10.1016/j.jsm.2019.02.001.

Sakti, E., & Akmal, A. (2020). Kesadaran Hukum Masyarakat Pertambangan Emas di Desa Teluk Pandak Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten Tebo. Journal of Moral and Civic Education, 4(1), 1–10. https://doi.org/10.24036/8851412412020229.

Sumantri, A., Laelasari, E., Junita, N. R., & Nasrudin. (2014). Logam Merkuri pada Pekerja Penambangan Emas Tanpa Izin Mercury in the Illegal Gold Mining Workers. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(8), 398–403. https://doi.org/10.21109/kesmas.v8i8.411.g408.

Tomiyasu, T., Kodamatani, H., Hamada, Y. K., Matsuyama, A., Imura, R., Taniguchi, Y., Hidayati, N., & Rahajoe, J. S. (2017). Distribution of total mercury and methylmercury around the small-scale gold mining area along the Cikaniki River, Bogor, Indonesia. Environmental Science and Pollution Research, 24(3), 2643–2652. https://doi.org/10.1007/s11356-016-7998-x.

Veiga, M. M., & Gunson, A. J. (2020). Gravity concentration in artisanal gold mining. In Minerals (Vol. 10, Issue 11, pp. 1–50). Multidisciplinary Digital Publishing Institute. https://doi.org/10.3390/min10111026.

Widagdo, A., & Setijadi, R. (2015). Potensi Bencana Geologi Pada Penambangan Emas dan Lempung di Desa Cihonje Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas. Dinamika Rekayasa, 11(1), 11–15. https://doi.org/10.20884/1.dr.2015.11.1.90.

Widiansyah, A. (2018). Peranan Sumber Daya Pendidikan sebagai Faktor Penentu dalam Manajemen Sistem Pendidikan. Manajemen Sistem Pendidikan. Cakrawala, 18(2), 229–234. https://doi.org/10.31294/jc.v18i2.4347.

Downloads

Published

2021-04-10

How to Cite

Idrus, A. (2021). Edukasi Teknik Penambangan Emas yang Ramah Lingkungan pada Tambang Rakyat Skala Kecil. International Journal of Community Service Learning, 5(1), 36–42. https://doi.org/10.23887/ijcsl.v5i1.30557