Unjuk Kreativitas Mewujudkan Mimpi Secara Kolaboratif Anak Tunanetra dan Tunarungu dalam Tari Menggunakan Gamut

Authors

  • Ni Pande Kadek Dewi Sudiartini Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia
  • Ni Kadek Trisna Putri Utami Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia
  • Ni Made Windya Candrayani Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia
  • Ni Kadek Feby Widianita Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia
  • Bhavanii Devi Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia
  • I Wayan Sujana Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.23887/ijcsl.v6i4.54124

Keywords:

Pendidikan Karakter, Gamelan Mulut, Kode Isyarat, Tari Bali

Abstract

Minimnya keterampilan guru dalam memilih program seni yang cocok untuk meningkatkan karakter percaya diri dan kerja sama menyebabkan keterbatasan anak tunanetra dan tunarungu masih menjadi dampak bagi rendahnya kepercayaan diri dan kerja samanya, sehingga kegiatan kolaborasi unjuk kreativitas tari pendet menggunakan gamelan mulut (Gamut) dijadikan solusi penyelesaian masalah. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan guru di SLB Negeri 1 Denpasar dalam melatihkan gamut kepada anak tunanetra dan guru di SLB Negeri 2 Denpasar dalam melatihkan kode isyarat tari Bali kepada anak tunarungu; meningkatkan karakter percaya diri anak tunanetra dan tunarungu. Metode pelaksanaan terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan (pelatihan dan pendampingan sebanyak 8 kali), dan tahap akhir (evaluasi menggunakan metode observasi, wawancara dan kuesioner). Data peningkatan kemampuan guru dalam melatihkan Gamut dan kode isyarat tari Bali diperoleh dengan metode observasi kemudian di analisis. Hasil kegiatan ini yaitu adanya peningkatan nilai rata-rata observasi pada mitra di SLB Negeri 1 Denpasar dalam melatihkan Gamut yang awalnya 66,75 (kategori sedang) menjadi 91,25 (kategori sangat tinggi); hal yang sama juga terjadi pada mitra di SLB Negeri 2 Denpasar dalam melatihkan kode isyarat tari Bali yang awalnya 67,5 (kategori sedang) menjadi 93,5 (kategori sangat tinggi). Dapat disimpulkan dari hasil tersebut bahwa melalui unjuk kreativitas seni tari secara kolaboratif menggunakan Gamut yang dilatihkan oleh guru kepada anak berkebutuhan khusus dapat meningkatkan karakter percaya diri, kerja sama, serta eksistensi seni anak berkebutuhan khusus. Keberlanjutan program ini berupa terciptanya program ekstrakurikuler baru dan peningkatan perilaku sosial.

References

Agustin, I. (2020). Problematika Pembelajaran Tematik Bagi Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar Penyelenggara Pendidikan Inklusi. EduStream: Jurnal Pendidikan Dasar, 4(2), 166–175. https://doi.org/10.26740/eds.v4n2.p166-175. DOI: https://doi.org/10.26740/eds.v4n2.p166-175

Alshawabkeh, A. A., Woolsey, M. L., & Kharbat, F. F. (2021). Using online information technology for deaf students during COVID-19: A closer look from experience. Heliyon, 7(5), e06915. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e06915. DOI: https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e06915

Azizah, L. F., & Fatayati, N. U. (2021). Efektivitas Pelatihan Berpikir Positif Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Pada Siswa Tunarungu SLB Negeri Saronggi. SHINE: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 1(2), 113–122. https://doi.org/10.36379/shine.v1i2.155. DOI: https://doi.org/10.36379/shine.v1i2.155

Cimarolli, V. R., Boerner, K., Brennan-Ing, M., Reinhardt, J. P., & Horowitz, A. (2012). Challenges faced by older adults with vision loss: a qualitative study with implications for rehabilitation. Clinical Rehabilitation, 26(8), 748–757. https://doi.org/10.1177/0269215511429162. DOI: https://doi.org/10.1177/0269215511429162

Dammeyer, J. (2014). Deafblindness: A review of the literature. Scandinavian Journal of Public Health, 42(7), 554–562. https://doi.org/10.1177/1403494814544399. DOI: https://doi.org/10.1177/1403494814544399

Daubney, A., & Fautley, M. (2020). Editorial Research: Music education in a time of pandemic. British Journal of Music Education, 37(2), 107–114. https://doi.org/10.1017/S0265051720000133. DOI: https://doi.org/10.1017/S0265051720000133

Fakhiratunnisa, S. A., Pitaloka, A. A. P., & Ningrum, T. K. (2022). Konsep Dasar Anak Berkebutuhan Khusus. MASALIQ: Jurnal Pendidikan Islam Dan Sains, 2(1), 26–42. https://doi.org/10.36088/masaliq.v2i1.83.

Feen-Calligan, H., & Matthews, W. K. (2016). Pre-professional arts based service-learning in music education and art therapy. International Journal of Education & the Arts, 17(17). http://www.ijea.org/v17n17/.

Hidayat, L., Gunarhadi, G., & Hidayatulloh, F. (2017). Multimedia based learning materials for deaf students. European Journal of Special Education Research, 2(3). https://doi.org/10.46827/ejse.v0i0.575.

Jauhari, A. (2017). Pendidikan inklusi sebagai alternatif solusi mengatasi permasalahan sosial anak penyandang disabilitas. IJTIMAIYA: Journal of Social Science Teaching, 1(1). http://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Ijtimaia/article/viewFile/3099/2308. DOI: https://doi.org/10.21043/ji.v1i1.3099

Juherna, E., Purwanti, E., Melawati, M., & Utami, Y. S. (2020). Implementasi Pendidikan Karakter pada Disabilitas Anak Tunarungu. Jurnal Golden Age, 4(1), 12–19. https://doi.org/10.29408/goldenage.v4i01.1809. DOI: https://doi.org/10.29408/jga.v4i01.1809

Juniasih, I. (2012). Mengembangkan Kreativitas Anak melalui Kegiatan Tari Kreatif yang menggunakan Metode Bermain dan Bercerita. Perspektif Ilmu Pendidikan, 26(17), 167–173. https://doi.org/10.21009/PIP.262.10. DOI: https://doi.org/10.21009/PIP.262.10

Latifah, U. (2017). Aspek perkembangan pada anak Sekolah Dasar: Masalah dan perkembangannya. Academica: Journal of Multidisciplinary Studies, 1(2), 185–196. https://ejournal.uinsaid.ac.id/index.php/academica/article/view/1052/297.

Li, Q., Li, Z., & Han, J. (2021). A hybrid learning pedagogy for surmounting the challenges of the COVID-19 pandemic in the performing arts education. Education and Information Technologies, 26(6), 7635–7655. https://doi.org/10.1007/s10639-021-10612-1. DOI: https://doi.org/10.1007/s10639-021-10612-1

Lin, I. Y. (2004). Evaluating a servicescape: the effect of cognition and emotion. International Journal of Hospitality Management, 23(2), 163–178. https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2003.01.001. DOI: https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2003.01.001

Machmud, H. (2014). Urgensi Pendidikan Moral Dalam Membentuk Kepribadian Anak. Al-TA’DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan, 7(2), 75–84. https://ejournal.iainkendari.ac.id/index.php/al-tadib/article/view/318/308.

Mambela, S. (2018). Tinjauan umum masalah psikologis dan masalah sosial individu penyandang tunanetra. Buana Pendidikan: Jurnal Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Unipa Surabaya, 14(25), 65–73. https://doi.org/10.36456/bp.vol14.no25.a1465. DOI: https://doi.org/10.36456/bp.vol14.no25.a1465

Marschark, M., & Knoors, H. (2012). Educating deaf children: Language, cognition, and learning. Deafness & Education International, 14(3), 136–160. https://doi.org/10.1179/1557069X12Y.0000000010. DOI: https://doi.org/10.1179/1557069X12Y.0000000010

Pramantik, I. A. D. (2021). Optimization of Gobak Sodor Based Neuroscience Learning Game as Character Education in Intellectual Disabilities. JUMORA: Jurnal Moderasi Olahraga, 1(2), 63–74. https://doi.org/10.53863/mor.v1i02.231. DOI: https://doi.org/10.53863/mor.v1i02.231

Rahmah, F. N. (2018). Problematika anak tunarungu dan cara mengatasinya. Quality, 6(1), 1–15. https://doi.org/10.21043/quality.v6i1.5744. DOI: https://doi.org/10.21043/quality.v6i1.5744

Rezieka, D. G., Putro, K. Z., & Fitri, M. (2021). Faktor Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus Dan Klasifikasi Abk. Bunayya: Jurnal Pendidikan Anak, 8(2), 40–53. https://doi.org/10.22373/bunayya.v7i2.10424. DOI: https://doi.org/10.22373/bunayya.v7i2.10424

Rosala, D. (2017). Pembelajaran seni budaya berbasis kearifan lokal dalam upaya membangun pendidikan karakter siswa di sekolah dasar. Ritme, 2(1), 16–25. https://ejournal.upi.edu/index.php/ritme/article/viewFile/5078/3539.

Rudd, J., Buszard, T., Spittle, S., O’Callaghan, L., & Oppici, L. (2021). Comparing the efficacy (RCT) of learning a dance choreography and practicing creative dance on improving executive functions and motor competence in 6–7 years old children. Psychology of Sport and Exercise, 53, 101846. https://doi.org/10.1016/j.psychsport.2020.101846. DOI: https://doi.org/10.1016/j.psychsport.2020.101846

Sajnani, N., Mayor, C., & Tillberg-Webb, H. (2020). Aesthetic presence: The role of the arts in the education of creative arts therapists in the classroom and online. The Arts in Psychotherapy, 69, 101668. https://doi.org/10.1016/j.aip.2020.101668. DOI: https://doi.org/10.1016/j.aip.2020.101668

Siegel, M., McGuire, K., Veenstra-VanderWeele, J., Stratigos, K., King, B., Bellonci, C., & Walter, H. J. (2020). Practice parameter for the assessment and treatment of psychiatric disorders in children and adolescents with intellectual disability (intellectual developmental disorder). Journal of the American Academy of Child & Adolescent Psychiatry, 59(4), 468–496. https://doi.org/10.1016/j.jaac.2019.11.018. DOI: https://doi.org/10.1016/j.jaac.2019.11.018

Sofyan, A., & Susetyo, B. (2017). Penanaman Nilai Karakter Melalui Pembelajaran Seni Musik di SMP Negeri 2 Semarang. Jurnal Seni Musik, 6(2). https://doi.org/10.15294/jsm.v6i2.18593.

Sundqvist, A., Lyxell, B., Jönsson, R., & Heimann, M. (2014). Understanding minds: Early cochlear implantation and the development of theory of mind in children with profound hearing impairment. International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology, 78(3), 538–544. https://doi.org/10.1016/j.ijporl.2013.12.039. DOI: https://doi.org/10.1016/j.ijporl.2013.12.039

Wijayanti, O., & Andriani, A. (2020). The Form of Character Education in Learning Dance at Sanggar Dance Students of Banyumas District. Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran, 3(3), 377–382. https://e-journal.my.id/jsgp/article/view/347.

Wirawan, K. I. (2021). Seni Kreatif di Masa Pandemi dalam Alunan Musik Gamut (Gamelan Mulut). Jurnal Ilmiah Cakrawarti, 4(2), 114–120. https://doi.org/10.47532/jic.v4i2.297.

Wurdinger, S., & Qureshi, M. (2015). Enhancing college students’ life skills through project based learning. Innovative Higher Education, 40(3), 279–286. https://doi.org/10.1007/s10755-014-9314-3. DOI: https://doi.org/10.1007/s10755-014-9314-3

Zulmiyetri, Z. (2017). Metoda Maternal Reflektif (MMR) untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Lisan Anak Tunarungu. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 5(2), 62–67. https://doi.org/10.29210/117500. DOI: https://doi.org/10.29210/117500

Downloads

Published

2022-12-23

How to Cite

Sudiartini, N. P. K. D. ., Utami, N. K. T. P. ., Candrayani, N. M. W. ., Widianita, N. K. F. ., Devi, B. ., & Sujana, I. W. . (2022). Unjuk Kreativitas Mewujudkan Mimpi Secara Kolaboratif Anak Tunanetra dan Tunarungu dalam Tari Menggunakan Gamut. International Journal of Community Service Learning, 6(4), 437–447. https://doi.org/10.23887/ijcsl.v6i4.54124