PENGARUH PELATIHAN LARI SPRINT 60 METER DAN HEXAGONAL OBSTACLE SPRINT TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRI KELAS XI SMA N 1 MANGGIS TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Penulis

  • Ida Bagus Ketut Suryawan .
  • Prof. Dr. I Nyoman Kanca, MS .
  • I Ketut Sudiana, S.Pd. M Kes .

DOI:

https://doi.org/10.23887/jiku.v2i1.2836

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh pelatihan lari sprint 60 meter dan hexagonal obstacle sprint terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan the modified randomized pretest posttest control grop the same subjek design. Sampel penelitian adalah siswi kelas XI SMAN 1 Manggis tahun pelajaran 2012/2013 berjumlah 44 orang, kemudian dibagi menjadi 3 kelompok dengan menggunakan teknik ordinal pairing, yaitu 15 orang diberikan pelatihan lari sprint 60 meter, 15 orang diberikan pelatihan hexagonal obstacle sprint, dan 14 orang kelompok kontrol. Daya ledak otot tungkai diukur dengan test standing broad jump. Data yang di dapat dianalisis dengan uji F (one way anova) pada taraf signifikansi (α) = 0,05 dengan bantuan komputer program SPSS 16.0. Hasil analisis data menunjukan adanya perubahan nilai rata-rata pada variabel daya ledak otot tungkai. Pada kelompok perlakuan lari sprint 60 meter nilai pre-test sebesar 1,31 dan nilai post-test sebesar 1,44 sehingga terjadi peningkatan sebesar 0,13, pada kelompok perlakuan hexagonal obstacel sprint nilai pre-test sebesar 1,31 dan post-test sebesar 1,54 sehingga terjadi peningkatan sebesar 0,23 dan pada kelompok kontrol nilai pre-test sebesar 1,31 dan post-test sebesar 1,39 terjadi peningkatan sebesar 0,8. Hasil uji one way anova variabel daya ledak otot tungkai antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol didapat Fhitung sebesar 13,338 dan signifikasi 0,000 yang berarti terdapat perbedaan pengaruh antara pelatihan lari sprint 60 meter dan hexagonal obstacle sprint terhadap daya ledak otot tungkai. Berdasarkan hasil uji LSD, maka kelompok pelatihan hexagonal obstacle sprint lebih baik pengaruhnya dibandingkan pelatihan lari sprint 60 meter terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai. Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa; (1) pelatihan lari sprint 60 meter dan hexagonal obstacle sprint berpengaruh terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai. (2) terdapat perbedaan pengaruh antara pelatihan lari sprint 60 meter dan hexagonal obstacle sprint terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai. (3) pelatihan hexagonal obstacle sprint lebih baik daripada lari sprint 60 meter terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai.
Kata Kunci : Pelatihan lari sprint 60 meter, pelatihan hexagonal obstacle sprint, daya ledak otot tungkai.

This study is aimed to know the effect of sprint run training and hexagonal 60-meter sprint obstacle to increase the leg muscle’s explosive power. This research is a quasi experimental design with the modified randomized pretest-posttest control design group the same subject. The sample was a class XI student of SMA N 1 Manggis academic year 2012/2013 consisted of 44 students, divided into 3 groups by using an ordinal pairing, 15 students given a training sprinting 60 meters, 15 hexagonal obstacle given sprint training, and 14 students as the control group. Explosive power of the leg muscles were measured with a standing broad jump test. The data was analyzed using the F test (one way ANOVA) at significance level (α) = 0.05 and assisted by the application of SPSS 16.0. The results of data analysis showed a change in the average value of the variable leg muscle explosive power. In the treatment group 60 meter sprint was 1.31 for the pre-test and was 1.44 for the post-test resulting an enhancement of 0.13, in the treatment group sprint hexagonal obstacle was 1.31 for the pre-test and for the post-test resulting in an enhancement of 1.54 and 0.23 in the control group pre-test value of 1.31 and a post-test of 1.39 an increase of 0.8 . The results of one way ANOVA test explosive leg muscle power variables between the treatment and control groups obtained the F value of 13.338 and 0.000, which means that there is a significance difference between the effect of sprint training and a 60 -meter sprint the hexagonal obstacle explosive of leg muscle power. The result of LSD test showed 9,33 at significance of 0,05 which means that the effect of the hexagonal obstacle sprint training was greater than the 60 meter sprint to the increase of leg muscle explosive power. Based on the result of data collection, it was concluded that: (1) training and sprinting 60 meters sprint hexagonal obstacle affected on the increasing in leg muscle explosive power. (2) There is a difference between the effect of sprint training and a 60-meter sprint hexagonal obstacle to increased leg muscle explosive power. (3) The hexagonal obstacle sprint training is better than 60-meter sprint to the increase in leg muscle explosive power.
keyword : 60-meter sprint training, sprint training hexagonal obstacle, explosive leg muscle power.

Diterbitkan

2014-03-18

Cara Mengutip

., I. B. K. S., ., P. D. I. N. K. M., & ., I. K. S. S. M. K. (2014). PENGARUH PELATIHAN LARI SPRINT 60 METER DAN HEXAGONAL OBSTACLE SPRINT TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRI KELAS XI SMA N 1 MANGGIS TAHUN PELAJARAN 2013/2014 . Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha, 2(1). https://doi.org/10.23887/jiku.v2i1.2836

Terbitan

Bagian

Articles

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 3 4 5 > >>