Jargon Used in Traditional Cockfighting Ceremony at Cempaga Village

Authors

  • Mas Adi Kurniawan Universitas Pendidikan Ganesha
  • Dewa Putu ramendra
  • Adi Krisna Juniarta

DOI:

https://doi.org/10.23887/jpmu.v4i1.36246

Keywords:

Balinese traditional cockfighting ceremony,

Abstract

Jargon yang ada dalam tradisi sabung ayam tradisional umumnya hanya digunakan oleh masyarakat yang bergabung dan datang ke arena upacara sabung ayam tradisional. Artinya, jargon sabung ayam tradisional hanya diketahui oleh pemain dan orang-orang yang terlibat dalam sabung ayam tradisional ini. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menemukan jargon yang ada dalam tradisi perayaan sabung ayam. Penelitian ini didesain dalam bentuk penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu observasi dan wawancara. Wawancara dilaksanakan dengan mewawancarai dua informan terpercaya. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data yaitu analisis deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan akhir, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 43 jargon yang ditemukan di tradisi perayaan sabung ayam ini. Jargon tersebut dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu word formation process dan word class. 25 word class, 12 affixations, dan 6 compounding words. Semua jargons memiliki arti masing-masing yang akan digunakan oleh para pemain (bobotoh) di arena sabung ayam.

Author Biographies

Mas Adi Kurniawan, Universitas Pendidikan Ganesha

English Education  Departmen

Dewa Putu ramendra

English Education Departmen

Adi Krisna Juniarta

English Education Departmen

References

Kurniati, I. (2014). Sociolinguistics analysis of code mixing on Nine Summer Ten Autumns novel by Iwan Setiawan. Jakarta: Faculty of Adab and Humanities. State Islamic University Syarif Hidayatullah.

Liaw, J., Dani, N., & Johari, A. (2013). Language Usage Of Jargon And Slang In Strategic Studies.

Australian Journal of Basic And Applied Sciences, 661- 666.

Marousek, I. (2015). Analysis of hotel jargon and slang. Brno: Masaryk University Brno, 1–78.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). An analytic approach for discovery. In CEUR Workshop Proceedings (Vol. 1304, pp. 89–92).

Onovughe, O. G. (2012). Sociolinguistics inputs and English as second language classrooms. English Language Teaching, 5(8), 157–163. https://doi.org/10.5539/elt.v5n8p157 DOI: https://doi.org/10.5539/elt.v5n8p157

Seken, K. (2017). Introduction to linguistics. Jakarta: PT RajaGrafindo PErsada Sugiyono, S. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Wardhaugh, R. (2006). An Introduction to Sociolinguistics. Blackwell Textbooks in Linguistics.Victoria: Blackwell Publishing Ltd. https://doi.org/10.1353/lan.2003.0268. DOI: https://doi.org/10.1353/lan.2003.0268

Patoko, N., & Yazdanifard, R. (2014). The Impact of Using Many Jargon Words, while Communicating with the Organization Employees. American Journal of Industrial and Business Management, 4(10), 567–572. https://doi.org/10.4236/ajibm.2014.410061 DOI: https://doi.org/10.4236/ajibm.2014.410061

Solano-Flores, G. (2006). Language, dialect, and register: Sociolinguistics and the estimation of measurement error in the testing of English language learners. Teachers College Record, 108(11), 2354–2379. https://doi.org/10.1111/j.1467-9620.2006.00785.x DOI: https://doi.org/10.1177/016146810610801106

Downloads

Published

2021-07-10

How to Cite

Kurniawan, M. A., ramendra, D. P., & Juniarta, A. K. (2021). Jargon Used in Traditional Cockfighting Ceremony at Cempaga Village. Jurnal Pendidikan Multikultural Indonesia, 4(1), 30–39. https://doi.org/10.23887/jpmu.v4i1.36246

Issue

Section

Articles