Pengaruh Model Blended Learning Berbantuan Video Animasi Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Pemahaman Konsep Siswa

Authors

  • Sudiarta I Gusti Putu Universitas Pendidikan Ganesha

DOI:

https://doi.org/10.23887/jpp.v40i4.8974

Abstract

Abstrak: Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang (2 tahun) yang mana tahapan ini merupakan tahapan ujicoba model pembelajaran yang dilakukan secara terbatas di SMP Negeri di Kota Singaraja.  Dua seri penelitian  ujicoba   dilakukan dengan memilih  2 sekolah yaitu SMPN 1 dan SMPN 2 Singaraja, kelas VII yang dilakukan atas pertimbangan  kriteria kesiapan perangkat TIK, serta kesiapan guru dan siswa dalam menggunakannya dalam pembelajaran.  Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu, dengan post-test only control group design,  dan meliputi populasi  seluruh siswa Kelas VII non unggulan baik di SMP Negeri 1, maupun di SMPN 2 Sngaraja. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling.   Experimen pertama dilakukan di SMP N 1 Singaraja dengan menggunakan variabel terikat kemampuan pemecahan masalah, sedangkan experimen kedua di SMPN 2 Singaraja dengan menggunakan varibel terikat pemahaman konsep. Sedangkan variabel bebasnya untuk kedua experimen itu adalah model pembelajaran, yaitu model pembelajaran blended learning berbasis video animasi untuk kelompok experimen dan pembelajaran konvensional untuk kelompok kontrol. Hasil Experimen di SMPN 1 Singaraja menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti blended learning berbasis video animasi lebih baik secara signifikan daripada kemampuan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Demikian juga dengan hasil experimen di SMP N 2 Singaraja menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika  siswa yang mengikuti blended learning berbasis video animasi lebih baik secara signifikan daripada pemahaman konsep siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model blended learning berbantuan video animasi berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah dan pemahaman konsep siswa kelas VII di SMP Negeri di Kota Singaraja.  Hal ini beralasan karena dukung oleh temuan lapangan  bahwa siswa yang mengikuti blended learning berbantuan video animasi menjadi lebih aktif, lebih terlatih dalam berdiskusi, lebih termotivasi, dan lebih bersemangat dalam belajar matematika dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. 

Kata Kunci: Blended Learning, Video Animasi, Kemampuan Pemecahan Masalah,   Pemahaman Konsep.    


Abstract: This study is part of a  2-years long-term study and is intended to evaluate the developed blended learning model using whiteboard animation video in a small scope of  junior high school in the city of Singaraja.  Two series of experiments  conducted at grade 7 of  SMPN 1 and SMPN 2 Singaraja. The school selection was based  on  the readiness criteria of  ICT-infrastructure of the school  as well as the readiness of teachers and students to use the blended learning technology. This study is a quasi-experimental research, with a post-test only control group design. The population is all students of  grade 7  at SMP Negeri 1 and SMPN 2 Singaraja.  The sample was selected  by cluster random sampling technique. The first experiments carried out in SMP N 1 Singaraja by choosing  the problem-solving skills as the dependent variable, while the second experiment was in SMPN 2 Singaraja and used the conceptual understanding as its dependent variable. The  independent variable in both  experiments  was the developed blended learning model. The experimental results in SMPN 1 Singaraja show that mathematics problem-solving skill of students who follow  the blended learning model is significantly better than those  who take conventional learning. Likewise, the experimental results at SMP N 2 Singaraja show that  the mathematical concept of students in the intervention class of is also higher than those in the conventional learning. It can be concluded that the implementation of developed blended learning models  has a positive effect on the problem-solving skill  and  conceptual understanding  of student grade 7 at Junior High School in the city of Singaraja. This is reasonable because students who take the blended learning became more active, better trained in discussions, more motivated and more excited to the learning process in  compared with students who take the conventional learning.

Kata Kunci: Blended Learning, Video Animasi, Kemampuan Pemecahan Masalah,   Pemahaman Konsep.    

Author Biography

Sudiarta I Gusti Putu, Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Pendidikan Matematika

Published

2017-03-03

How to Cite

I Gusti Putu, S. (2017). Pengaruh Model Blended Learning Berbantuan Video Animasi Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Pemahaman Konsep Siswa. Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran, 41(4). https://doi.org/10.23887/jpp.v40i4.8974