Komunikasi Keluarga dalam Membentuk Karakter Anak
DOI:
https://doi.org/10.23887/ijee.v4i1.24322Kata Kunci:
cara komunikasi keluarga, karakter siswaAbstrak
Keluarga adalah tempat utama untuk pembentukan karakter anak. Komunikasi orang tua terletak sebagai sutradara dan pembuat pola dan pribadi anak, karena pada usia komunikasi antara orang tua dan anak akan menjadi contoh bagi dirinya yang secara otomatis akan membentuk karakter anak. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian berjudul: Cara Komunikasi Keluarga dalam Membentuk Karakter Anak di Kelas IV Siswa SD Inpres 3 Wosia, Kecamatan Tobelo Tengah. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, dan prosedur untuk mengumpulkan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian terlihat dalam hasil wawancara orang tua yang menggunakan pola komunikasi dalam keluarga, dan siswa yang menggunakan pola komunikasi seperti orang tua mereka ketika berkomunikasi di lingkungan sekolah dan wali kelas yang memberikan pernyataan tentang pola komunikasi siswa di sekolah. lingkungan Hidup.Referensi
Abdul Majid dan Dian Andayani.2011. Pendidikan Karakter Perspektif Islam.Bandung : Remaja Rosda Karya Aziz, Safrudin.2015. Pendidikan Keluarga Konsep dan Strategi.Yogyakarta : Gava Media.
Abdullah Munir. 2010. Pendidikan Karakter; Membangun Karakter Anak Sejak Dari Rumah.Yogyakarta : Pustaka Insan Madani.
Djamarah, Sayful Bachri. 2014.Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.
Effendy Onong Uchjana. 2000. Dinamika komunikasi. Bandung. Remaja Rosdakarya.
Haedar Nashir. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Agama dan Budaya. Yogyakarta : Multi Presindo.
Irawan Prasetya, Suciati, Wardani. 2000.Teori Belajar Motivasi dan Keterampilan mengajar.Pusat antar Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktifitas Instruksional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Kurniadi, A. 2010.Intensitas komunikasi keluarga dan prestasi belajar anak.Skripsi.Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Komunikasi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Mohammad Mustari. 2014. Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan. Jakarta : Rajawali Press
Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Moleong, Lexy J.2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mukhtar.2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, REFERENSI (GP pres Group. Jakarta.
Nurani Soyomukti. 2010.Pengantar Ilmu Komunikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: ALFABETA, CV.
Satori dan Komariah. 2013.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung alfa beta.
Tim Pakar Yayasan Jati Diri Bangsa. 2011. Pendidikan Karakter di Sekolah; Dari Gagasan Ke Tindakan.Jakarta : Elex Media Komputindo
Thomas Lickona. 2013. Persoalan Karakter; Bagaimana Membantu Anak Mengembangkan Penilaian Yang Baik, Integritas dan Kebajikan Lainnya terj. Juma Abdu Wamaungo. Jakarta : Bumi Aksara.
Undang-Undang R.I. NOMOR 20 TAHUN 200 .Tentang SISDIKNAS.
Yusuf Syamsu. 2001.Psikologi Perkembangan Anak dan RemajaBandung: Remaja Rosdakarya.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Authors who publish with the International Journal of Elementary Education agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)