Hubungan antara Kelekatan Aman (Secure Attachment) Orang Tua-Remaja dengan Kompetensi Sosial pada Remaja di SMPN 1 Rengasdengklok

Authors

  • Brigita Reka Bela Universitas Kristen Satya Wacana
  • Krismi Diah Ambarwati Universitas Kristen Satya Wacana

DOI:

https://doi.org/10.23887/jibk.v12i2.34200

Keywords:

Adolescence, Secure Attachment, Social Competence

Abstract

Abstract: This study aims to examine the relationship between parent-adolescent secure attachment and social competence in adolescents at SMPN 1 Rengasdengklok. Participants in this study were 258 students of SMPN 1 Rengasdengklok, aged 13 to 15 years and living with their parents. This study uses a quantitative approach, with  the Inventory of Parent and Peer Attachment (IPPA) scale measuring instrument by Armsden and Greenberg (1987) and a scale of social competence based on the aspects mentioned by Gresham and Elliot which researchers adapt and modification from research conducted by Saputra (2016). Based on the results of data analysis using non-parametric & Sperman's rho, it was obtained a correlation of r = 0.321 with a significance of 0.000 (p <0.05) indicating a significant positive relationship between parent-adolescent secure attachment and social competence in adolescents in SMPN 1 Rengasdengklok. This indicates that the higher the parent-adolescent secure attachment, the higher the social competence of adolescents will be.

Indonesian Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kelekatan aman (secure attachment) orang tua-remaja dengan kompetensi sosial pada remaja di SMPN 1 Rengasdengklok. Partisipan dalam penelitian ini yaitu siswa SMPN 1 Rengasdengklok sebanyak 258 siswa yang berusia 13 sampai 15 tahun dan tinggal bersama kedua orang tua. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan alat ukur skala Inventory of Parent and Peer Attachment (IPPA) oleh Armsden dan Greenberg (1987) dan skala kompetensi sosial berdasarkan aspek-aspek yang disebutkan oleh Gresham dan Elliott yang peneliti adaptasi dan modifikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Saputra (2016). Berdasarkan hasil analisis data menggunakan non-parametric & spearman’s rho diperoleh hasil koefisien korelasi sebesar r=0,321 dengan signifikansi 0,000 (p<0,05) menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara kelekatan aman (secure attachment) orang tua-remaja dengan kompetensi sosial pada remaja di SMPN 1 Rengasdengklok, menandakan bahwa semakin tinggi kelekatan aman (secure attachment) orang tua-remaja, maka kompetensi sosial pada remaja semakin tinggi juga.

 

 

References

Anindyajati, M & Karima, C.M. (2004). Peran harga diri terhadap asertivitas remaja penyalahguna narkoba (penelitian pada remaja penyalahguna narkoba di tempat-tempat rehabilitasi penyalahguna narkoba). Jurnal Psikologi 2 (1), 49-73.

Aulya Purnama, R., & Wahyuni, S. (2017). Kelekatan (attachment) pada ibu dan ayah dengan kompetensi sosial pada remaja. Jurnal Psikologi, 13(1), 30-40. https://doi.org/10.24014/jp.v13i1.2762 DOI: https://doi.org/10.24014/jp.v13i1.2762

Armsden, G. C,and Greenberg. M. T. (1987). The inventory of parent and peer attachment: relationships to well-being in adolescence. Journal of Youth and Adolescence, 16 (5), 427-454. DOI: https://doi.org/10.1007/BF02202939

Crain, W. (2007). Teori Perkembangan (Konsep dan Aplikasi). (Alih Bahasa: Yudi Santoso). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Desmita. (2009). Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Desmita. (2017). Psikologi perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Dewi, A. A. A., & Valentina, T. D. (2013). Hubungan kelekatan orangtua-remaja dengan kemandirian pada remaja di SMKN 1 Denpasar. Jurnal Psikologi Udayana, 1(1), 181–189. DOI: https://doi.org/10.24843/JPU.2013.v01.i01.p18

Ervika, E. (2005). Kelekatan (attachment) pada anak. Kelekatan Pada Anak, 1–17. http://library.usu.ac.id/download/fk/psikologi-eka ervika.pdf

Hazadiyah, D., Kardinah, N., & Sunardi, I. (2012). Hubungan antara kompetensi sosial dan kepercayaan diri pada siswa. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 5(2), 66-676. DOI: https://doi.org/10.15575/psy.v5i2.2160

Langeveld, J. H., Gundersen, K. K., & Svartdal, F. (2012). Social competence as a mediating factor in reduction of behavioral problems. Scandinavian Journal of Educational Research, 56(4), 381–399. https://doi.org/10.1080/00313831.2011.594614 DOI: https://doi.org/10.1080/00313831.2011.594614

Leidy, M. S., Guerra, N. G., & Toro, R. I. (2010). Positive parenting, family cohesion, and child social competence among immigrant latino families. Journal of Family Psychology, 24(3), 252-260. DOI: 10.1037/a0019407 DOI: https://doi.org/10.1037/a0019407

Marheni, A., Rustika, I. M., Kadek, L., & Ary, P. (2018). Peran kualitas kelekatan anak dengan orangtua pada keterampilan sosial remaja. Jurnal Ilmu Perilaku, 2(2), 118–130. https://doi.org/2581-0421 DOI: https://doi.org/10.25077/jip.2.2.118-130.2018

Moreira, J. M., Bernardes, S., Andrez, M., Aguiar, P., Moleiro, C., & de Fatima Silva, M. (1998). Social competence, personality and adult attachment style in a portuguese sample. Personality and Individual Differences 24(4), 565–570. doi:10.1016/S0191-8869(97)00200-6 DOI: https://doi.org/10.1016/S0191-8869(97)00200-6

Nana Shin, Manuela Veríssimo, António J. Santos, Brian E. Vaughn, & Carla Fernandes. (2015). Associations between attachment security and social competence in preschool children.Merrill-Palmer Quarterly, 60(1), 80.

https://doi.org/10.13110/merrpalmquar1982.60.1.0080 DOI: https://doi.org/10.13110/merrpalmquar1982.60.1.0080

Papalia, D.E. & Feldman, R.D. (2014). Menyelami perkembangan manusia (human experience development) (12th ed). Jakarta: Salemba Humanika.

Santoso, A. D. (2015). Hubungan antara kepercayaan diri dengan kompetensi sosial pada siswa Smp N 16 Surakarta naskah. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Santrock, J.W. (2007). Remaja, edisi kesebelas. Jakarta: Erlangga.

Saputra, E. (2016). Kompetensi sosial pada remaja yang mengikuti ekstrakurikuler paskibra dan tidak mengikuti ekstrakurikuler paskibra. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).

Semrud-Clikeman, Margaret. (2007). Social competence in children. Michigan: Springer.

Smart, D. & Sanson, A. (2003). Social competence in young adulthood its nature and atencendents. Familiy Matters Autumn, 64, 4-9.

Soetjiningsih, C.H. (2012). Perkembangan anak: Sejak pembuahan sampai dengan kanak-kanak akhir. Jakarta: Prenadamedia Group.

Sugiyono. (2018). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r & d. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2019). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Vasta, R., Haith, M. M., & Miller, S. A. (1992). Child psychology: The modern science. John Wiley & Sons.

Wahyuni, D. (2018). Urgensi kelekatan orang tua-remaja dalam mencegah perilaku menyimpang pada remaja. Jurnal Ilmiah Kesejahteraan Sosial, XIV, 111–120.

Published

2021-11-01