PERBEDAAN EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN MELEBIH-LEBIHKAN DENGAN TEKNIK KURSI KOSONG MODEL KONSELING GESTALT TERHADAP “SELF-ORDER” SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SINGARAJA

Authors

  • I Putu Agus Apriliana .
  • Prof. Dr. I Ketut Dharsana,M.Pd .
  • Luh Putu Sri Lestari, S.Pd. .

DOI:

https://doi.org/10.23887/jibk.v4i1.6666

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian semu yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas teknik permainan melebih-lebihkan dan teknik kursi kosong model konseling Gestalt terhadap “self-order” siswa. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi, lembar wawancara, buku harian dan kuesioner “self-order”. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif (t-test). Hasil penelitian ini yaitu kelompok eksperimen I menghasilkan = 151,33 < = 153,63 dimana t hitung = 1,823 > t tabel = 1,67. Kelompok eksperimen II menghasilkan = 143,08 < = 154,42 dimana t hitung = 3,358 > t tabel = 1,72. ”Treatmen” teknik kursi kosong dan teknik permainan melebih-lebihkan model konseling Gestalt didapatkan perbedaan = 10,25 > = 2,29, dimana t hitung = 3,842 > t tabel = 3,225 dan F = tidak homogen. Kelompok kontrol di”treatmen” dengan model konvensional menghasilkan = 141 > = 139,4, dimana t hitung = 2,285 > t tabel = 1,67. Kemudian ”treatmen” kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol didapatkan perbedaan = 4,74 > = -1,6 dimana t hitung = 3,80 > t tabel = 3,05 dan F = tidak homogen. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa teknik permainan melebih-lebihkan model konseling Gestalt efektif terhadap “self-order” siswa kelas X MIA 1, teknik kursi kosong model konseling Gestalt efektif terhadap “self-order” siswa kelas X IB, terdapat perbedaan efektivitas teknik permainan melebih-lebihkan dengan teknik kursi kosong model konseling Gestalt terhadap “self-order” siswa, terdapat perbedaan “self-order” siswa kelas X MIA 5 antara skor “pre-test” dan “post-test”, dan terdapat perbedaan “self-order” siswa antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
Kata Kunci : Model Konseling Gestalt, Teknik Permainan Melebih-lebihkan, Teknik Kursi Kosong, “Self Order” Siswa

This research is the “quasi research” that purpose for know effectivenees “the permainan melebih-lebihkan technique” and “the kursi kosong technique” of the counseling Gestalt model toward the student’s “self-order”. Proces of accumulation data in this research use the observation of paper, the interview of paper, the activity book and the “self-order” kuesioner. Analysis Method of data that used is deskriptif kualitatif and deskriptif kuantitatif (t-test). The result of this reseach is the group of eksperiment I to result = 151,33 < = 153,63 with t hit = 1,823 > t tab = 1,67. The group of eksperiment II to result = 143,08 < = 154,42 with t hit = 3,358 > t tab = 1,72. ”Treatmen” of the kursi kosong technique and the permainan melebih-lebihkan technique of the counseling Gestalt model to result different = 10,25 > = 2,29, with t hit = 3,842 > t tab = 3,225 dan F = don’t homogen. The group of control is treatmened with konventional model to result = 141 > = 139,4, with t hit = 2,285 > t tab = 1,67. Next, the treatmen ini the group of eksperiment with the group of control is resulted to be differen = 4,74 > = -1,6 with t hit = 3,80 > t tab = 3,05 dan F = don’t homogen. So, the result of this reseach, can be conclusion namely the permainan melebih-lebihkan technique of counseling Gestalt model efektif toward the student’s “self-order” class of X MIA 1, the kursi kosong technique of counseling Gestalt model efektif toward the student’s “self-order” class of X IB, be found the difference efektivitas the permainan melebih-lebihkan technique with kursi kosong technique of counseling Gestalt model toward the student’s “self-order”, be found the difference the student’s “self-order” class of X MIA 5 between pre-test scor dan post-test scor, and be found the difference the student’s “self-order” between the group of eksperiment with the group of control.
keyword : Counseling Gestalt Model, Permainan Melebih-lebihkan Technique, Kursi Kosong Technique, Student’s “Self Order”

Published

2016-03-04