EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK LATIHAN ASERTIF UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS X SMA LABORATORIUM UNDIKSHA TAHUN 2012/2013

Authors

  • ITA PURNAMA DANI MAHASISWA
  • NI KETUT SUARNI DOSEN
  • MADE SULASTRI SULASTRI DOSEN

DOI:

https://doi.org/10.23887/jibk.v1i1.772

Abstract

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dalam Bimbingan Konseling yang tujuannya : (1) mengetahui perbedaan efektivitas antara kelompok eksperimen model konseling behavioral teknik latihan asertif dengan kelompok kontrol yang diberi perlakuan layanan di sekolah tanpa teknik latihan asertif untuk meningkatkan perilaku disiplin belajar siswa, (2) mengetahui model konseling behavioral dengan teknik latihan asertif efektif dapat meningkatkan perilaku disiplin belajar pada siswa kelas X SMA Laboratorium Undiksha tahun pelajaran 2012/2013, (3) mengetahui perilaku disiplin belajar mengalami penurunan ketika penerapan model konseling behavioral teknik latihan asertif dihentikan. Sampel penelitian ini adalah 13 siswa kelas X SMA Laboratorium Undiksha dengan rancangan penelitian pretest-posttest-control group design. Untuk memperoleh data digunakan metode kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) kelompok eksperimen yang diberi model konseling behavioral teknik latihan asertif lebih efektif dibandingkan dengan kelompok kontrol yang diberi perlakuan sesuai dengan layanan di sekolah tanpa teknik latihan asertif, ini terlihat dari rata-rata gain score kelompok eksperimen lebih besar dari rata-rata gain score kelompok kontrol (65,0000 lebih besar dari 42,1667), (2) model konseling behavioral teknik latihan asertif efektif untuk meningkatkan perilaku disiplin belajar siswa, ini dilihat dari hasil analisis nilai t hitung lebih besar dari t tabel dengan taraf signifikan 5% (11,578 lebih besar dari 2,160), berarti terjadi peningkatan perilaku disiplin belajar dan (3) perilaku disiplin belajar mengalami penurunan ketika penerapan model konseling behavioral teknik latihan asertif dihentikan, ini terlihat dari rata-rata nilai posttest lebih tinggi dari follow up (1,5000 lebih besar dari 1,2886). Berdasarkan analisis menunjukkan bahwa ketiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.

Downloads

Published

2013-07-02