E-Modul Ajar Kurikulum Merdeka Belajar Berbasis Kearifan Lokal Bali Pada Mata Pelajaran IPAS Kelas IV

Authors

  • Ni Komang Ayu Miana Aprilia Dewi Universitas Pendidikan Ganesha
  • Ni Wayan Suniasih Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.23887/jjpgsd.v11i1.58348

Keywords:

E-Modul, Kurikulum Merdeka, Kearifan Lokal Bali, IPAS

Abstract

Terbatasnya ketersediaan bahan ajar elektronik menunjukkan kurangnya pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran, serta guru mengungkapkan sumber belajar untuk mata pelajaran IPAS masih terbatas adanya. Penelitian mengembangankan E-Modul ajar kurikulum merdeka belajar berbasis kearifan lokal Bali. Subjek uji penelitian pengembangan ini adalah ahli rancang bangun, ahli materi pembelajaran, ahi desain instruksional, ahli media pembelajaran, dan 31 orang siswa kelas IV. Penelitian pengembangan E-Modul ajar ini menggunakan model pengembangan ADDIE (analyze, design, development, implementation, evaluation). Metode pengumpulan data dalam penelitian pengembangan ini dengan melaksanakan observasi, wawancara, angket, dan tes tertulis. Data tersebut dianalisis secara deskriptif kuantitatif, deskriptif kualitatif dan statistik inferensial. Hasilnya E-modul ajar yang dikembangkan layak dan efektif untuk digunakan dalam proses pembelajaran dibuktikan dengan uji validitas dari hasil uji ahli rancang bangun 90%, ahli materi pembelajaran 93%, ahli desain instruksional 90,6%, ahli media pembelajaran 91,6%, uji coba perorangan 97,5%, uji coba kelompok kecil 96,38%, dan uji efektivitas dengan uji-t memperoleh thitung = 7,949 > ttabel = 1,697 pada taraf signifikansi 5% untuk dk = 30, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahan ajar berupa E-Modul ajar berbasis kearifan lokal Bali valid dan efektif untuk diterapkan pada mata pelajaran IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) kelas IV.

References

Terbatasnya ketersediaan bahan ajar elektronik menunjukkan kurangnya pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran, serta guru mengungkapkan sumber belajar untuk mata pelajaran IPAS masih terbatas adanya. Penelitian mengembangankan E-Modul ajar kurikulum merdeka belajar berbasis kearifan lokal Bali. Subjek uji penelitian pengembangan ini adalah ahli rancang bangun, ahli materi pembelajaran, ahi desain instruksional, ahli media pembelajaran, dan 31 orang siswa kelas IV. Penelitian pengembangan E-Modul ajar ini menggunakan model pengembangan ADDIE (analyze, design, development, implementation, evaluation). Metode pengumpulan data dalam penelitian pengembangan ini dengan melaksanakan observasi, wawancara, angket, dan tes tertulis. Data tersebut dianalisis secara deskriptif kuantitatif, deskriptif kualitatif dan statistik inferensial. Hasilnya E-modul ajar yang dikembangkan layak dan efektif untuk digunakan dalam proses pembelajaran dibuktikan dengan uji validitas dari hasil uji ahli rancang bangun 90%, ahli materi pembelajaran 93%, ahli desain instruksional 90,6%, ahli media pembelajaran 91,6%, uji coba perorangan 97,5%, uji coba kelompok kecil 96,38%, dan uji efektivitas dengan uji-t memperoleh thitung = 7,949 > ttabel = 1,697 pada taraf signifikansi 5% untuk dk = 30, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahan ajar berupa E-Modul ajar berbasis kearifan lokal Bali valid dan efektif untuk diterapkan pada mata pelajaran IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) kelas IV.

Downloads

Published

2023-02-11

How to Cite

Dewi, N. K. A. M. A., & Suniasih, N. W. . (2023). E-Modul Ajar Kurikulum Merdeka Belajar Berbasis Kearifan Lokal Bali Pada Mata Pelajaran IPAS Kelas IV. MIMBAR PGSD Undiksha, 11(1), 91–99. https://doi.org/10.23887/jjpgsd.v11i1.58348

Issue

Section

Articles