Implementasi PKM Kelompok Petani Organik di Desa Wonorejo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang yang Menghadapi Masalah Fungisida

Authors

  • Moch. Agus Krisno Budiyanto Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang
  • Muizzudin Muizzudin Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang
  • Husamah Husamah Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang
  • Fendy Hardian Permana Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang

DOI:

https://doi.org/10.23887/ijcsl.v2i3.14529

Abstract

Petani yang menerapkan pertanian organik masih mengalami permasalahan terkait pengetahuan tentang pembuatan dan penggunaan fungisida organik, sehingga perlu dilakukan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM). PKM ini bertujuan memberikan pendampingan kepada mitra sehingga terjadi perbaikan dalam hal, (1) penguasaan metode pembuatan fungisida organik anggota kelompok petani organik yang menjadi mitra dan (2) menguasai metode penggunaan fungisida organik anggota kelompok petani organik yang menjadi mitra. Mitra PKM adalah Kelompok Tani Sumber Urip-I dan Kelompok Tani Sumber Urip-II, Desa Wonorejo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Metode pelaksanaan PKM terdiri dari 2 kegiatan utama, yaitu sebagai berikut: 1) Pelatihan pembuatan fungisida organik dari bahan baku lokal dan 2) Pelatihan dan pendampingan penggunaan fungisida organik. Melalui serangkaian kegiatan pelatihan dan pendampingan, maka: 1) semua anggota (100%) mitra PKM telah menguasai metode pembuatan fungisida organik dan 2) semua anggota (100%) mitra PKM telah menguasai penggunaan dan mampu meningkatkan produksi fungisida organik.

References

Anonim. (2010). Standar pertanian lestari (Standar Pe). San José Costa Rica: Sustainable Agriculture Network.

Dhidhik, H. A., & Iskandar, F. (2017). Pupuk organik cair dan pupuk hayati kelompok tani Ngudi Makmur Desa Cokroyasan, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo. Purworejo.

Evita, E. (2012). Pengaruh tepung daun cengkeh terhadap pertumbuhan dan hasil tomat organik. Jambi.

Hadi, M., Soesilohadi, R. C. H., Wagiman, F. X., & Rahayuningsih, Y. (2014). Pertanian organik suatu alternatif pengelolaan ekosistem sawah yang sehat, alami dan ramah lingkungan. Buletin Anatomi Dan Fisiologi, 22(1), 72–77.

Hersanti, H., Santosa, E., & Dono, D. (2013). Pelatihan pembuatan pestisida alami untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman padi di Desa Tenjolaya dan Desa Sukamelang, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 2(2), 139–145.

Husamah, H., Rahardjanto, A., & Hudha, A. M. (2017). Ekologi hewan tanah (Teori dan praktik). Malang: UMM Press.

Ilyas, S. (2013). Pengembangan benih organik untuk mendukung pertanian organik. In Pengembangan Pertanian Organik di Indonesia (pp. 109–127). Bogor: Fakultas Pertanian, IPB.

Kusdiana, A. P. J., Munir, M., & Suryaningtyas, H. (2016). Studi pemanfaatan ekstrak kunyit (Curcuma domestica Valeton) untuk pengendalian penyakit jamur akar putih pada tanaman karet. Jurnal Warta Perkaretan, 35(1), 25–36.

Lubis, I. (2004). Pertanian organik untuk minimilisasi residu pestisida pada produk pertanian dan undang-undangnya. In Prosiding Seminar Parasitologi dan Toksikologi Veteriner (pp. 89–106). Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Mariadi, M., & Gusnawaty, H. S. (2012). Uji efektifitas pestisida nabati Phymar C untuk mengendalikan penyakit busuk buah dan kanker batang pada tanaman kakao di Kabupaten Luwu Utara. Agriplus, 22(2), 183–188.

Mayrowani, H. (2012). Pengembangan pertanian organik di Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 30(2), 91–108.

Musthofa, Z. A., Husamah, H., Hudha, A. M., Muttaqin, T., Hasanah, I., & Setyawan, D. (2017). Mengurai sengkarut bencana lingkungan (Refleksi jurnalisme lingkungan & deep ecology di Indonesia). Malang: UMM Press & PSLK UMM.

Nurfitrianti, E. (2017). Uji ekstrak bawang putih (Allium sativum) sebagai fungisida alami jamur Colletotrichum gloeosporioides penyakit tanaman jeruk. Retrieved July 7, 2018, from http://repository.unpas.ac.id

Nurhidayati, N., Pujiwati, I., Solichah, A., Sjuhari, D., & Basit, A. (2008). Pertanian organik: Suatu kajian sistem pertanian terpadu dan berkelanjutan. Malang, Indonesia: Universitas Islam Malang.

Oktaviana, B., Rahmawati, R., & Linda, R. (2017). Aktivitas antifungi ekstrak metanol bunga kamboja putih (Plumerica acuminata) terhadap Apergillus clavatus. Jurnal Labora Medika, 1(2), 22–29.

Rizal, M., & Mirza, Y. S. (2014). Komponen pengendalian hama dalam pertanian organik dan pertanian berkelanjutan. In Prosiding Seminar Nasional Pertanian Organik (pp. 337–344). Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Saepudin, S., & Astuti, D. I. (2012). Pengembangan model penerimaan biopestisida (Studi kasus pada petani sayuran di Desa Cipada Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat). Jurnal Sosioteknologi, 27(11), 178–193.

Saputra, R. C., Indardi, I., & Widodo, A. S. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penerapan teknologi pertanian padi organik (Studi kasus di Kelompok Tani Madya, Dusun Jayan, Desa Kebonagung, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta). Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Sibarini, S. (2008). Uji efektivitas beberapa pestisida nabati untuk mengendalikan penyakit antraknosa (Colletotrichum capsici) pada tanaman cabai (Capsicum annuum L). Medan.

Supriyono, S. (2016). Potensi ekstrak bawang putih sebagai fungisida nabati terhadap jamur Sclerotium rolfsii SACC. In Prosiding Konser Karya Ilmiah Vol. 2. Salatiga: Universitas Satya Wacana.

Susilo, A. (2016). Efektivitas ekstrak daun mimba, daun mengkudu, daun jarak,sirih, dan serai sebagai biofungisida penyebab penyakit antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides) pada jambu biji (Psidium guajava) secara in vitro. Lampung.

Tombe, M., Pangeran, D., & Haryani, T. S. (2012). Keefektifan formula minyak cengkeh dan serai wangi terhadap Fusarium oxysporum f.sp. Vanillae penyebab busuk batang vanili. Jurnal Littri, 18(4), 143–150.

Widiastuti, H., Eris, D. D., & Santoso, D. (2016). Potensi fungisida organik untuk pengendalian Ganoderma pada tanaman kelapa sawit. Menara Perkebunan, 84(2), 98–105. https://doi.org/10.22302/iribb.jur.mp.v84i2.223

Winnett, Y. V. (2011). Go organik! Berangkat dari wacana revolusi hijau menuju pertanian berkelanjutan: Siapa diuntungkan oleh pendekatan pertanian organik diarahkan ekonomi dan pemberdayaan sosial? Studi kasus: Yayasan Kaliandra Sejati dan Milas (Australian Consortium for In-Country Indonesian Studies (ACICIS) Angkatan 32). Malang, Indonesia.

Yandri, H. (2010). Pertanian organik, antara tuntutan dan kendala. Jambi: BPP Jambi. Retrieved from http://www.bppjambi.info

Yusuf, R. (2012). Potensi dan kendala pemanfaatan pestisida nabati dalam pendalian hama pada budidaya sayuran organik. In Seminar UR-UKM ke-7 2012 (pp. 171–173). Riau: Universitas Riau.

Zainudin, A. (2007). Aplikasi sistem pertanian organik pada budidaya tanaman bunga krisan di Nongkojajar. Jurnal DEDIKASI, 4, 63–72.

Downloads

Published

2018-08-19

How to Cite

Budiyanto, M. A. K., Muizzudin, M., Husamah, H., & Permana, F. H. (2018). Implementasi PKM Kelompok Petani Organik di Desa Wonorejo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang yang Menghadapi Masalah Fungisida. International Journal of Community Service Learning, 2(3), 213–219. https://doi.org/10.23887/ijcsl.v2i3.14529

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)