PENGELOLAAN DAN MANAJEMEN PETERNAKAN KELOMPOK PETERNAK SAPI DI TPA ALAK, KELURAHAN MANULAI II, KECAMATAN ALAK, KOTA KUPANG, NTT

Authors

  • Annytha - Detha Department of Animal Diseases and Veterinary Public Health, Faculty of Veterinary Medicine, Nusa Cendana University, Kupang, Indonesia http://orcid.org/0000-0002-3010-333X
  • Novalino H.G. Kallau

DOI:

https://doi.org/10.23887/ijcsl.v4i1.24178

Abstract

Jumlah peternak yang memelihara ternak di TPA Alak yang berlokasi di Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang, NTT semakin hari terus meningkat. Alasan peternak membiarkan sapi memakan sampah di TPA Alak karena di sekitar daerah tersebut sangat sulit untuk mendapatkan pakan sapi saat musim kemarau panjang. Beberapa kajian menyebutkan kondisi ini tidak saja menimbulkan efek toksik dan penyakit pada ternak, tetapi juga berdampak pada kesehatan masyarakat yang mengkonsumsi daging sapi dari sapi yang dipelihara di TPA Alak akibat keberadaan logam berat dalam sampah. Logam berat mampu terakumulasi dalam jaringan (daging) sehingga dapat menimbulkan penyakit pada manusia yang mengkonsumsi daging tersebut. Menoleh dari hasil kajian analisis situasi, dapat diidentifikasi masih  kekuatan/potensi yang dimiliki mitra yaitu sumberdaya manusia, lahan dan ketersediaan ternak, sesungguhnya kelompok peternak sapi di TPA Alak masih memungkinkan untuk tetap menyediakan sapi sehat dan peningkatan produktivitas peternakan yang berdampat peningkatakan ekonomi peternak. Namun oleh karena adanya kelemahan dan belum adanya pengetahuan yang baik dalam pemeliharaan yang baik dan ketrampilan pembuatan pakan yang minim, maka usaha pemeliharaan sapi oleh peternakan di sekitar wilayah Alak ini berpotensi menimbulkan bahaya laten baik bagi ternak sapi yang dapat mengancam penurunan populasi ternak, maupun bagi manusia yang mengkonsumsi daging sapi tersebut yang dapat menimbuklan potensi keracunan dan penyakit berbahaya lainnya. Pelatihan dilakukan untuk mengarahkan peternak dapat berupaya menyediakan pakan lokal yang sehat dengan memanfaatkan bahan dasar lokal yang tersedia di sekitar tempat tinggal seperti rumput dan jerami dalam rangka meningkatkan penyediaan pakan yang baik oleh peternak sehingga peternak tidak alagi memelihara ternaknya di TPA Alak. Kegiatan pendampingan dilakukan sebagai sarana percontohan dalam rangka mengarahkan peternak untuk dapat melihat hasil pakan yang dapat dimanfaatkan serta dapat meningkatkan minat dan ketertarikan dari peternak lain dalam kelompok peternak di TPA Alak. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan untuk menjamin keberlanjutan program yang telah dilakukan serta mengevalusi kemajuan yang ada. Luaran yang dihasilkan berupa peningkatan kesadaran agar peternak meningkatkan mutu pola pemeliharaan untuk tidak lagi memelihara ternak di TPA Alak, namun secara swadaya membuat pakan silase yang berbahan baku lokal sehingga mudah diperoleh dan harga terjangkau sehingga mampu meningkatkan produktivitas peternakan oleh mitra maupun kelompok ternak di TPA Alak.

Author Biography

Annytha - Detha, Department of Animal Diseases and Veterinary Public Health, Faculty of Veterinary Medicine, Nusa Cendana University, Kupang, Indonesia

Department of Animal Diseases and Veterinary Public Health, Faculty of Veterinary Medicine, Nusa Cendana University, Kupang, Indonesia

References

Bolger, P.M., Yess, N.J., Gunderson, E.L., Troxel, T.C. and Carrington, C.D. 1996, Identification and Reduction of Sources of Dietary Lead in the United States, Food Additives and Contaminants, 13:53-60.

Darmono.2001, Lingkungan Hidup dan Pencemaran, Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Dimu R, Ndaong N, Detha A. 2015. Identifikasi Kandungan Timbal Dalam Darah Sapi Yang Memakan Sampah Di Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Alak Kota Kupang. Seminar Hasil Penelitian. Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana. Kupang.

Matham, V.K. 2009, Veterinary Toxicology, New India Publishing Agency, New Delhi, India.

Nangkiawa T, Detha A, Ndaong N. 2015. Identifikasi Kandungan Logam Berat Cadmium (Cd) pada Sapi Potong yang Dipelihara di Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Alak Kota Kupang. Draft Seminar Hasil Penelitian. Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana. Kupang.

Patrick, L. 2006, Lead Toxicity, A Review of the Literature. Part I: Exposure, Evaluation, and Treatment, Alternative Medicine Review, 11:2-22.

Plumlee, K. 2003, Clinical Veterinary Toxicology, Elsevier Health Sciences, Missouri, USA.

Ridhowati, S. 2013, Mengenal Pencemaran Ragam Logam, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Siddiqui, M.F.M.F. dan Rajurkar, G.R. 2008, Lead – An Emerging Threat to Livestock, Veterinary World, 1:213-216.

Sudiyono. 2011, Upaya Eliminasi Residu Logam Berat pada Sapi Potong yang Berasal DariLokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah dengan Pemeliharaan SecaraKonvensional, Sains Peternakan,9:1-7.

Wardhayani, S. 2006. ‘Analisis Risiko Pencemaran Bahan ToksikTimbal (Pb) pada Sapi Potong di TempatPembuangan Akhir (TPA) SampahJatibarang Semarang’, Tesis, MSi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Downloads

Published

2020-05-07

How to Cite

Detha, A. .-., & Kallau, N. H. (2020). PENGELOLAAN DAN MANAJEMEN PETERNAKAN KELOMPOK PETERNAK SAPI DI TPA ALAK, KELURAHAN MANULAI II, KECAMATAN ALAK, KOTA KUPANG, NTT. International Journal of Community Service Learning, 4(1), 17–23. https://doi.org/10.23887/ijcsl.v4i1.24178