The Verb- Forming Affixation in Cempaga Dialect of Balinese: A Morphophonemic Analysis

Authors

  • Ni Komang Yuli Arisma Dewi .
  • Prof. Dr.I Ketut Seken,MA .
  • Drs.Gede Batan,MA .

DOI:

https://doi.org/10.23887/jpbi.v1i1.3320

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis imbuhan pembentuk kata kerja yang mengalami perubahan secara morfofonemik pada dialek Bahasa Bali Cempaga. Penelitian ini merupakan analisis bahasa deskriptif. Enam narasumber di pilih berdasarkan kriteria tertentu. Alat-alat yang digunakan yaitu: peneliti, 2 daftar kata yaitu: Swadesh dan Northofer, dan daftar kalimat. Data di kumpulkan melalui rekaman percakapan, daftar kata, dan daftar kalimat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Awalan {N-} memiliki 4 anggota morpheme yaitu: ŋ-|, |ñ-|, |n-| dan |m-|. Pembentukan kata kerja yang melibatkan prefix {ma-} menghasilkan perubahan secara morfofonemik ketika ditambahkan dengan kata yang berawalan dengan /u/, /i/, and /e/.Pembentukan kata kerja yang melibatkan suffix {-aŋ} menghasilkan perubahan secara morfofonemik. Phoneme /h/ dilesapkan, sementara kombinasi dari // dan /ʌ/ menghasilkan phoneme /ɔ/. Pembentukan kata kerja yang melibatkan suffix {-a} menghasilkan perubahan secara morfofonemik. Suffix {-a} membentuk kata kerja ketika ditambahkan dengan kata yang berakhiran /t/, /r/, /s/, kata yang berakhiran dengan /ʌ/ berubah menjadi /ɔ/. Pembentukan kata kerja oleh awalan dibentuk dengan penambahan kata kerja dan kata benda pada dialek Bahasa Bali Cempaga, sedangkan pembentukan kata kerja oleh akhiran dibentuk dengan penambahan kata kerja, kata benda, dan kata sifat. Makna dari awalan ketika ditambahkan dengan kata dasar tertentu yaitu: 1).mengerjakan sesuatu dengan menggunakan alat, 2).Menyatakan sebuah perbuatan yang berhubungan dengan kata dasar. Makna dari akhiran ketika ditambahkan dengan kata dasar tertentu yaitu: 1).menyatakan sebuah perbuatan yang dilakukan untuk orang lain, 2).Meminta untuk merubah posisi seseorang dan benda yang berhubungan dengan kata dasar.
Kata Kunci : Afiksasi, Morfofonemik, Imbuhan, Kata kerja.

This study aimed at finding out the verb- forming affixation that involves morphophonemic changes in Cempaga Dialect of Balinese. This study was designed in a descriptive qualitative research. There were six informants chosen based on a set of criteria. The instruments used were the researcher, two word lists namely: Swadesh and Northofer, and sentence lists. The data collected through the record of conversation, word lists, and sentence lists. Prefix {N-} has four allomorphs namely: |ŋ-|, |ñ-|, |n-| and |m-|. The verb- forming process that involves the prefix {ma-} results in a morphophonemic change when it is added to the bases which have the initial vowels /u/, /i/, and /e/. The verb- forming process that involves the suffix {-aŋ} results the morphophonemic changes. Phoneme /h/ was omitted, meanwhile the combination between // and /ʌ/ results /ɔ/. Suffix {-a} forms a verb when it is added to the bases ended by /t/, /r/, /s/, /ʌ/ in the base is changed into /ɔ/. The verb- forming process that involves the prefixes is formed by adding verbs and nouns. The verb- forming process that involves the suffixes is formed by adding verbs, nouns, and adjective. The semantic contents of the prefixes when they are added to the particular bases are: 1). doing something with some tools, 2). stating an action that is related to the bases. The semantic contents of suffixes when they are added to the particular bases are: 1). Stating an action that is done for others, 2). Asking to move the position of someone and things which is related to the bases.
keyword : Affixation, Morphophonemic process, Affixes, verb.

Published

2014-07-13

Issue

Section

Articles