A COMPARATIVE STUDY ON MORPHOLOGICAL PROCESS OF TAMBAKAN AND PELAGA DIALECTS

Authors

  • I Putu Edi Sutrisna .
  • Dr. I Gede Budasi,M.Ed,Dip.App.Lin .
  • Drs. Asril Marjohan,MA .

DOI:

https://doi.org/10.23887/jpbi.v1i1.3331

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk membandingkan proses morfologi dari dialek Desa Tambakan dan Desa Pelaga. Fokus dari penelitian ini pada proses penambahan awalan dan akhiran kepada kata dasar yang terjadi pada dialek Desa Tambakan dan Pelaga. Data didapatkan melalui interaksi langsung dengan informan dari kedua desa. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara langsung, perekaman percakapan, dan observasi. Instrumen yang digunakan adalah alat perekam, daftar kata Swadesh, dan daftar kata Budasi. Hasil dari peneltian ini menunjukan bahwa awalan yang terdapat di dialek Tambakan adalah {si-}, {pa-}, {ma-}, {N-}, {ka-}, dan {ba-}; akhiran yang terdapat di dialek Tambakan adalah {-ne}, {-ang}, {-an}, {-a}, {-in}, dan, {-n}; awalan yang terdapat di dialek Pelaga adalah {si-}, {pa-}, {ma-}, {N-}, dan {ka-}; dan akhiran yang terdapat di dialek Pelaga adalah {-ne}, {-ang}, {-an}, {-a}, {-in}, dan {-n}. Awalan {ba-} hanya ditemukan di dialek Tambakan saja. Imbuhan dari kedua dialek yang mengalami proses derivasi adalah {si-}, {ma-}, {N-}, {ka-}, {pa-}, {-in}, {-ang}, dan {-an}. Perbedaan proses derivasi kedua dialek tersebut terdapat pada awalan {ba-} yang hanya ditemukan di dialek Tambakan. Awalan dari kedua dialek yang mengalami proses infleksi adalah {ma-}, {N-}, {pa-}, {-in}, {-ne}, {-ang}, {-a}, {-n} and {-an}. Perbedaan dari dua dialek tersebut terdapat pada awalan {ka-} dan {ba-} yang hanya ditemukan mengalami proses infleksi di dialek Tambakan saja. Walaupun Desa Tambakan dan Pelaga tergolong dialek Bali Dataran, dapat disimpulkan bahwa kedua dialek tersebut memiliki perbedaan dalam proses morfologi yang mencangkup proses penambahan imbuhan pada kata dasarnya.
Kata Kunci : dialek Bahasa Bali, imbuhan, penelitian deskriptif komparatif, proses morfologi

This study was a descriptive qualitative study, which aimed at comparing the morphological process of Tambakan and Pelaga Dialects qualitatively. The focus on this study was the process of adding prefix and suffix to the word base of those dialects. Data were collected through direct encounter with the informants of two dialects. It was done through interviews, recording, and observation. The instruments used in obtaining data were recorder, Swadesh wordlist, and Budasi wordlist. The result of the study shows that the prefixes of Tambakan Dialect were {si-}, {pa-}, {ma-}, {N-}, {ka-}, and {ba-}; the suffixes of Tambakan Dialect were {-ne}, {-ang}, {-an}, {-a}, {-in}, and, {-n}; the prefixes of Pelaga Dialect were {si-}, {pa-}, {ma-}, {N-}, and {ka-}; and the suffixes of Pelaga Dialect were {-ne}, {-ang}, {-an}, {-a}, {-in}, and {-n}. Prefix {ba-} was only found on Tambakan Dialect only and it was not found on Pelaga Dialect. The same prefixes and suffixes of two dialects undergoing derivational process were {si-}, {ma-}, {N-}, {ka-}, {pa-}, {-in}, {-ang}, and {-an}. The difference was on Prefix {ba-}, which was found on Tambakan Dialect only. The same prefixes and suffixes of the two dialects undergoing inflectional process were {ma-}, {N-}, {pa-}, {-in}, {-ne}, {-ang}, {-a}, {-n} and {-an}. The difference was on Prefix {ka-} and {ba-}, which underwent inflectional process on Tambakan Dialect only. Although Tambakan and Pelaga Dialects belong to Bali Dataran Dialect, it can be concluded that they had differences in their morphological process, especially in adding prefixes and suffixes.
keyword : affixation, Balinese Dialect, descriptive comparative study, morphological process

Published

2014-07-13

Issue

Section

Articles