Indonesian-English Code Mixing Used by Characters in Films Written by Raditya Dika

Authors

  • I Ketut Agus Widhi Yoga Nugraha .
  • Prof. Dr.I Ketut Seken,MA .
  • Dewa Ayu Eka Agustini, S.Pd., M.S. .

DOI:

https://doi.org/10.23887/jpbi.v1i1.3338

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis tipe dari campur kode Indonesia-Inggris yang digunakan oleh para karakter dalam film yang ditulis oleh Raditya Dika berdasarkan kerangka klassifikasi Ho (2007). Penelitian ini juga berfokus untuk menganalisis faktor penyebab penggunaan campur kode dalam film. Dalam kerangka klasifikasi Ho, terdapat tujuh tipe campur kode, yaitu (1) huruf alfabet, (2) bentuk pendek, (3) kata benda sesuai, (4) kata leksikal. (5) frasa, (6) kalimat tidak lengkap, dan (7) kalimat lengkap. Penelitian ini menggunakan tiga film yang ditulis oleh Raditya Dika sebagai objek penelitian, dengan judul Kambing Jantan (2009) Cinta Brontosaurus (2013) dan Manusia Setengah Salmon (2013). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 139 bentuk campur kode yang digunakan dalam tiga film yang ditulis oleh Raditya DIka. Berdasarkan kerangka klasifikasi Ho, hasil penelitian mengindikasikan bahwa jenis campur kode yang paling sering digunakan adalah kata leksikal, diikuti oleh frasa, kata benda sesuai, kalimat tidak lengkap, huruf alfabet, dan kalimat lengkap. Sementara itu, jenis campur kode dengan frekuensi penggunaan terkecil adalah bentuk pendek. Terdapat enam faktor yang mempengaruhi penggunaan campur kode oleh karakter dalam film, yaitu (1) kurangnya perbendaharaan kata, (2) domain komunikasi, (3) jarak sosial dan status karakter, (4) situasi komunikasi, (5) martabat karakter, dan (6) tujuan dari interaksi.
Kata Kunci : Campur kode, film yang ditulis oleh Raditya Dika, karakter.

This study was a descriptive qualitative research, which aimed at investigating the types of Indonesian-English code mixing used by characters in films written by Raditya Dika based on classification framework used by Ho (2007). This study was also concern with analyzing the factors motivating the use of the code mixing. Ho’s classification framework covers seven types of code mixing, namely: (1) letters of alphabet, (2) short forms, (3) proper nouns, (4) lexical words, (5) phrases, (6) incomplete sentences, and (7) single full sentences. This study examined three films written by Raditya Dika as the objects of the study, entitled respectively: Kambing Jantan (2009), Cinta Brontosaurus (2013), and Manusia Setengah Salmon (2013). The result of the study indicated that there were 139 code mixing items used in the three films. Based on Ho’s classification framework, the finding showed the most frequently used code mixing pattern was lexical words, followed by phrases, proper nouns, single full sentence, incomplete sentences, and letters of alphabets. The least frequently used pattern of code mixing was short form. There were six factors to be the causes of code mixing based on Holmes’ (2000) and Napitupulu’s (2010) conceptions, namely: (1) lack of vocabulary, (2) domain of the communication, (3) social distance and status of the characters (4), situation of the communication, (5) prestige of the characters, and (6) goal of interaction.
keyword : Code mixing, film written by Raditya Dika, characters.

Published

2014-07-13

Issue

Section

Articles