A DESCRIPTIVE STUDY OF CODE MIXING USED BY PRO 1 AND PRO 2 BROADCASTERS IN RRI RADIO STATIONS

Authors

  • I Wayan Astu Werdistira .
  • Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA .
  • Ni LP. Eka Sulistia Dewi, S.Pd. M.Pd. .

DOI:

https://doi.org/10.23887/jpbi.v1i1.3463

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis jenis campur kode yang digunakan oleh penyiar radio. (2) menganalisis perbedaan dalam hal campur kode yang digunakan oleh penyiar PRO 1 dan PRO 2 di stasiun radio RRI. (3) menganalisis alasan mengapa penyiar radio menggunakan campur kode dalam percakapannya. Penelitian ini dilakukan di RRI Singaraja, khususnya dalam program 'Goyang Dangdut' di PRO 1 dan program Request Gala 'di PRO 2 RRI Singaraja. Subyek penelitian ini adalah penyiar radio PRO 1 dan PRO 2 RRI Singaraja. Instrumen utama adalah peneliti sendiri, dan kemudian dalam pengumpulan data peneliti menggunakan alat perekam, lembar observasi, dan pedoman wawancara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini seperti merekam, mewawancara dan mencatat. Ada empat langkah yang dilakukan dalam menganalisis data: menyalin data, mengidentifikasi data, komputasi data, dan penyimpulan data. Hasil analisis menemukan bahwa semua jenis campur kode digunakan oleh penyiar radio PRO 1 dan PRO 2 RRI Singaraja berdasarkan Jendra (2007). Seperti: (1) kode percampuran kedalam terjadi 34.6% pada 'Goyang Dangdut' dan 3.3% terjadi pada 'Request Gala', (2) kode percampuran keluar terjadi 62.1% pada 'Goyang Dangdut' sedangkan 94.9% terjadi pada 'Gala Request ', dan (3) kode percampuran hybrid terjadi 3.2% di' Goyang Dangdut 'dan 1.6% terjadi di' Request Gala '. Ada satu alasan mengapa penyiar RRI PRO 1 menggunakan campur kode: (1) untuk mengungkapkan solidaritas dengan suatu kelompok pada khususnya. Selain itu ada dua alasan mengapa penyiar RRI PRO 2 menggunakan campur kode: (1) untuk membuat pendengar bisa memahami kondisi yang terjadi dan apa yang kita bicarakan, (2) untuk menyampaikan sikap seseorang dengan memvariasikan dalam hal formalitas dalam percakapan mereka.
Kata Kunci : Kata kunci: Campur Kode, Penyiar, RRI Singaraja

This research aimed at (1) analyzing the type of code mixing used by radio broadcasters. (2) analyzing the difference in terms of code mixing used by PRO 1 and PRO 2 broadcasters in RRI radio station. (3) analyzing the reasons of why radio broadcasters used code mixing in his or her sentences. This study was conducted at RRI Singaraja, particularly in ‘Goyang Dangdut’ program at PRO 1 and ‘Gala Request’ program at PRO 2 RRI Singaraja. The subjects of this study were radio broadcasters of PRO 1 and PRO 2 RRI Singaraja. The main instrument was the researcher himself, and then in gathering data the researcher used tape recorder, observation sheet, and interview guide. The methods used in this research were recording, interviewing and taking note. There were four steps done in analyzing the data: transcribing the data, identifying the data, computing the data, and concluding data. The results of analysis found that all types of code mixing used by radio broadcasters of PRO 1 and PRO 2 RRI Singaraja based on Jendra (2007). Those are: (1) inner code mixing with 34.6% occurred in ‘Goyang Dangdut’ and 3.3% occurred in ‘Gala Request’, (2) outer code mixing with 62.1% occurred in ‘Goyang Dangdut’ whereas 94.9% occurred in ‘Gala Request’, and (3) hybrid code mixing with 3.2% ensued in ‘Goyang Dangdut’ and 1.6% ensued in ‘Gala Request’. There was one reason why RRI PRO 1 broadcasters used code mixing: (1) to express solidarity with a particularly group. Furthermore there were two reasons why RRI PRO 2 broadcasters used code mixing: (1) to make the listener could understand the condition happened and what we are talked about, (2) to convey his/her attitude by means of variation in the level of formality in their speech.
keyword : Keywords: Code Mixing, Broadcasters, RRI Singaraja

Published

2014-07-15

Issue

Section

Articles