A SOCIOLINGUISTIC STUDY OF SPEECH USED BY SOME PEOPLE IN TRADITIONAL MARKET KEBON ROEK AMPENAN MATARAM
DOI:
https://doi.org/10.23887/jpbi.v1i1.3951Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penggunaan dari kata kasar sekitaran masyarakat yang bekerja di pasar tradisional Kebon Roek di Mataram. Kata-kata kasar adalah bahasa yang biasa di Mataram dan selalu digunakan setiap hari oleh warga Lombok yang kelas rendah dalam percakapan mereka. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif qualitatif. Penelitian ini dilaksanakan dengan merekam, observasi dan wawancara beberapa orang yang bekerja di pasar tradisional di Kebon Roek Ampenan di Mataram. Temuan ditunjukan bahwa penggunaan kata-kata kasar dari warga ini memiliki beberapa tipe dalam pembicaraan mereka. Tipe dari kata-kata kasar yang digunakan berhubungan terhadap beberapa latar belakang, yaitu: kata yang berhubungan dengan religi (setan, selaq, iblis), kata yang berhubungan dengan kelamin (tain tele, pepek, ancot), kata yang berhubungan dengan kotoran (tai, busuk, bais), kata yang berhubungan dengan nama spesies binatang (acong, bawi, ulah, godeg, kaok, brong, berelong, boteq), kata yang berhubungan dengan latar belakang pribadi(sundal, banci, kancut, anak selaq medol, anak kone, ubeq), kata yang berhubungan dengan penyakit mental (cine bute, binjat, lejah bikas, isin gawah), dan kata yang berhubungan dengan hubungan sex (betian, btelen, bekarong). Mereka mengguankan kata-kata kasar tersebut dalam percakapan merekea ketika mereka merasa buruk.Kata Kunci : Kata kunci: Sosiolinguisrik, kata-kata kasar, bahasa sasak, pasar tradisional
This study aimed at analyze swearwords used in the speesch of the people who work in Traditional Market at Kebon Roek Ampenan Mataram. The swearwords are always used by people of the lower class in everyday conversation. This study was qualitative descriptive research. This study was conducted by observing and interviewing a number of people who works in Traditional Market at Kebon Roek Ampenan Mataram. The findings showed that those people used swearwords of various types in their speech. The types of swearwords used are related to certain background namely; word related to religion (setan, selaq, iblis), word related to sex (tain tele, pepek, ancot), word related to excrement (tai, busuk, bais), word from name of animal (acong, bawi, ulah, godeg, kaok, brong, berelong, boteq), word related to personal background (sundal, banci, kancut, anak selaq medol, anak kone, ubeq), word from mental illness (cine bute, binjat, lejah bikas, isin gawah), and word related to sex activities (betian, btelen, bekarong). They used those swearwords in their conversations when they had bad.
keyword : Sociolinguistics, swearwords, sasak language, traditional market
Published
2014-08-07
Issue
Section
Articles
License
Authors who publish with the Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Undiksha agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)