PENINGKATAN KESADARAN DIRI (SELF AWARENESS) PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII TERHADAP PENGGUNAAN SEPEDA MOTOR

Authors

  • Riski Adhi Nugroho Prodi Bimbingan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

DOI:

https://doi.org/10.23887/ijerr.v2i1.16389

Abstract

Penelitian ini dilakukan dalam bentuk eksperimen yang dilaksanakan pada tanggal 6 November sampai dengan 27 November 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa peningkatan kesadaran diri terhadap penggunaan sepeda motor melalui layanan konseling kelompok rational emotif terapy dapat meningkatkan kesadaran diri (self awareness) peserta didik terhadap penggunaan sepeda motor kelas VIII SMP Negeri 1 Bandungan. Subyek dalam penelitian ini adalah 5 orang peserta didik dengan skor terendah. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan Teknik Purposive Sampling, berjumlah 5 orang peserta didik yang memiliki masalah terhadap kesadaran diri (self awareness). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala pengukuran kesadaran diri (self awareness) yang merupakan adaptasi dari MAAS yang disusun oleh Brown dan Ryan (2003). Alat ukur ini digunakan untuk mengukur seberapa besar kesadaran diri (self awareness) sebagai tahap pretest dan posttest. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan Mann-Whitney U diolah dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.0. Dari hasil analisis Mann-Whitney U maka diperoleh hasil pada skor rata-rata Mean Rank pretest 3,60 menjadi 7,40 pada skor rata-rata Mean Rank posttest kelompok eksperimen setelah diberikan layanan konseling kelompok rational emotif . Dengan demikian konseling kelompok rational emotif  dapat meningkatkan kesadaran diri (self awareness) peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Bandungan. Dengan terjawabnya masalah penelitian maka tujuan penelitian ini dapat tercapai.

 

Kata Kunci:  Self Awareness, Konseling Kelompok Rational Emotif

References

Ali, Mohamad. 1984. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa

Amti, E. dan Prayitno. 1999. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Auzoult ,L and Hardy-Massard, S (2014). Desirability Associated with the Expression of Self- Consciousness in a French Population. Swiss Journal of Psychology.

Azwar, S. 2003. Penyusunan Skala Psikologi Cet12. Yogyakarta: Pustaka Pelalajar.

Azwar, S. 2009. Reliabbilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Brill, R.R. (2000). Emotional Honesty and Self- Acceptance. USA: XLibris Corporation

Boyd, D & Bee, H. (2012). The Developing Child. Boston: Pearson.

Heintzelman, S.J & King, L.A. (2014). Life Is Pretty Meaningful. American Psychologist.

Brown, KW dan Ryan,RM. 2003. Manfaat Hadir: Peran Kesadaran Dalam Psikologis Kesejahteraan. Journal Of Personality An Social Psychology.

Detik.com 6 November, 2017. Operasi Zebra, Pengendara Tertib di Semarang Dapat Mendali dari Polisi.

Duval, T. S & Silvia, P. J. (2002) Self-Awareness, Probability of Improvement, and the Self-Serving Bias.Journal of Personality and Social Psychology.

Ellis, Albert. 2006. Terapi R.E.B. Agar Hidup Bebas Derita. Yogyakarta: B First

Fridayanti. (2013). Pemaknaan Hidup (meaning in life) dalam kajian Psikologi. Psikologika,

George & Mallery. 1995. SPPS/PC, Step by Step: A Simple Guide and Reference. Balmont: Wadsworth Publishing Companu.

Goleman, D., 2001. Emotional Intelligence. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Heintzelman, S.J & King, L.A. (2014). Life Is Pretty Meaningful. American Psychologist,

Hening, S. 2009. Mindfulness sebagai Kualitas Kesadaran Diri. (Online). (https://zibosspu2.wordpress.com/2009/04/15/mindfulness-sebagai-kualitas-kesadaran-diri/ diakses 16 November 2018)

Loekmono. L., 2005. Tiga Model Konseling. Widya Sari, Salatiga.

Mynameiselsa. 24 Mei 2014. Menumbuhkan Self Awareness. (https://elsaoktaviana.wordpress.com/2014/05/24/menumbuhkan-self-awareness/ diakses 10 November 2018).

Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, 2012. Surat Izin Mengemudi. Jakarta: Menteri Hukum dan HAM. ( http://sim.korlantas.polri.go.id/download/PERKAP9_2012_SIM.pdf )

Pratiwi, D. 2014. Penggunaan Layanan Konseling Kelompok Dalam Mengurangi Pelanggaran Tata Tertib Siswa di Sekolah. (jurnal.fkip.unila.ac.id)

Prayitno. 1999. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan profil ). Jakarta: Gahalia Indonesia.

Richmond, Virginia. 2018. Department of Psychology. (https://goamra.org/wp-content/uploads/2014/06/MAAS_state_trait_Spanish.pdf diakses 26 Oktober 2018).

Riyanto,Bambang. 2009. Teori Asosisasi Thondike Dan Penguatan Skinner: Bambang Riyanto’sblog. http://bambangriyantomath.wordpress.com/2009/05/29/teori-asosiasi-thondike-dan-penguatan-skinner/.

Santrock,J.W. (2007).Adolescence. Boston: McGraw-Hill.

Sugiyono 2012. Metode Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2002

Sunny. Pentingnya Kesadaran Diri Diposting 6 April 2008.

Suryati P, dan Ika N P. 2004. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Pemahaman Akuntansi. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.

Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid I, Andi Offset, Yogyakarta, 2000,

Thantawy. (2005). Kamus Istilah Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Grasindo.

Thomasson, A.L. (2006). Self awarenesS and Self Knowlwedge. Psyche

Winkel, W.S., & Hastuti, S. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.Yogyakarta : Media Abadi.

Downloads

Published

2018-12-21

Issue

Section

Articles