Pengembangan Media Video Untuk Layanan Bimbingan Karier Siswa Sekolah Menengah Kejuruan
DOI:
https://doi.org/10.23887/ijerr.v2i1.16392Abstrak
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Reseach and development, yang dikembangkan oleh Brog & Gall. Tujuan penelitian ini mengembangkan media video untuk layanan bimbingan karier. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu, pra pengembangan, pengembangan, dan pasca pengembangan. Need assessment dilakukan di SMK Negeri 2 Salatiga dengan menggunakan metode observasi dan wawancara, sebagai dasar dalam pengembangan media. Produk pengembangan ini berupa rencana pelaksanaan layanan, dan media video layanan bimbingan karir. Hasil penelitian dan pengembangan berupa media video ini telah diuji melalui validasi ahli tentang kegunaan, kelayakan, dan ketepatan media video. Berdasarkan uji ahli didapatkan skor masing-masing 3.8; 4.0; 3.7 serta telah melakukan uji coba oleh konselor sekolah di SMK Negeri 2 Salatiga tentang tentang kegunaan, kelayakan, dan ketepatan masing-masing mendapat skor 4.0; 3.9; 3.8 sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan media video untuk layanan bimbingan karier siswa SMK telah siap digunakan. Hasil penelitian ini telah menghasilkan sebuah video yang dapat dijadikan sebagai media bimbingan dan konseling khususnya dalam pemberian layanan bimbingan karier bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan.
Kata kunci : Media Video, Bimbingan Karier, Sekolah Menengah Kejuruan
Referensi
Dwikurnaningsih, Yari. (2012). Media Bimbingan dan Konseling. Salatiga: Widya Sari Press.
Dwiyanto, Edo. (2014). Pengembangan Media Video Audio Visual Modalitas Belajar untuk Siswa Kelas VII C SMPN 9 Salatiga. Salatiga: Repository.UKSW
Handarini. (2000). Pengembangan Model Ketrampilan Sosial Bagi Siswa Sekolah Menengah Umum Terpadu. Disertasi. Universitas Negeri Malang. Tidak Diterbitkan.
Loekmono, J.T. Lobby. (2016). Konseling Karir. Salatiga: Widya Sari Press Salatiga
Nursalin, M. (2015). Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Indeks.
Pedoman Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 2016
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Nomor 111 Tahun 2014 tentang, Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Prayitno dkk. (2013). Pembelajaran Melalui Pelayanan BK Di Satuan Pendidikan. Jakarta.
Prayitno, dan Amti, Erman. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
Sukardi, Dewa Ketut. (2008). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Sulastro, Bibit. (2015). Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Video Untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Banyudono. Artikel Publikasi. Eprints.ums.ac.id/413831 di download tanggal 8 Agustus 2018 jam 11.29 WIB.
Supriatna, Mamat. (2006). Bimbingan Karir di Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktrat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Ditjen Mandikdasmen, Depdiknas.
Wibawa, Basuki dan Mukti, Farida, (2001). Media Pengajaran, Bandung: CV. Maulana.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Authors who publish with the Indonesian Journal of Educational Research and Review (IJERR) agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)