PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS PROYEK UNTUK MATA KULIAH FOTOGRAFI DI JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNDIKSHA
DOI:
https://doi.org/10.23887/jet.v2i1.13809Keywords:
E-modul, fotografiAbstract
Penelitian pengembangan yang dilakukan memiliki tujuan untuk menghasilkan electronic modul (e-modul) untuk mata kuliah fotografi di Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Undiksha. Tujuan khusus yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan prosedur pengembangan e-modul; dan (2) mendeskripsikan tanggapan ahli, dosen pengampu mata kuliah dan mahasiswa terhadap buku ajar yang dikembangkan.
E-modul yang dikembangkan mengacu pada model pengembangan pembelajaran Dick, Carey, dan Carey (2005) yang memiliki 10 langkah. Adapun kesepuluh langkah tersebut, yaitu 1) tahap identifikasi kebutuhan dan menentukan tujuan umum, 2) melakukan analisis pembelajaran, 3) mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal peserta didik, 4) menulis tujuan pembelajaran khusus , 5) menyusun alat penilaian hasil belajar, 6) menyusun strategi pembelajaran, 7) memilih dan mengembangkan materi pembelajaran, 8) merancang dan melaksanakan evaluasi formatif, 9) merancang dan melaksanakan evaluasi sumatif, 10) revisi.
Modul yang telah melewati tahap pengembangan selanjutnya perlu dievaluasi. Model evaluasi yang digunakan evaluasi formatif dari Dick, Carey, dan Carey (2005). Tahapan tersebut meliputi: (1) validasi ahli; (2) uji coba perorangan yang melibatkan tiga orang mahasiswa, dan (3) uji coba kelompok kecil yang melibatkan 12 orang mahasiswa. Selama evaluasi formatif digunakan instrumen berupa kuesioner. Data yang telah terkumpul, selanjutnya dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif.
E-modul telah berhasil dikembangkan menggunakan model Dick and Carey. E-modul selanjutnya siap divalidasi oleh dua orang ahli yaitu ahli isi sekaligus ahli desain dan ahli media. Setelah itu akan diujicobakan di lapangan untuk mengetahui tanggapan mahasiswa tentang e-modul yang dikembangkan. Berdasarkan penilaian ahli, bahwa validitas isi e-modul memperoleh skor 92 yang berada pada kategori sangat baik, validitas desain pembelajaran memperoleh skor 93,91 yang berada pada kategori sangat baik, dan aspek media memperoleh skor 90 yang berada pada kategori sangat baik. Berdasarkan penilaian mahasiswa bahwa e-modul berada pada kategori baik dengan skor 85,77.
References
Alias, Norlidah & Saedah Siraj. 2012. Design and development of physics module based on learning Style and appropriate technology by employing isman Instructional design model. The Turkish Online Journal of Educational Technology. 11 (4), 84-93.
Asyar, H. R. 2011. Kreatif mengembangkan media pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada.
Bas, G. 2011. Investigating the effects of project-based learning on students academic achievement and attitudes towards english lesson. The Online Journal of New Horizons in Education. 1(4). 1-15. Tersedia pada http://www.tojned.net/pdf/tojnedv01i04-01.pdf.
Borg, W. R. & Gall, M. D. 2003. Educational research: an introduction (7th ed.). New York: Longman, Inc.
Buck Institute for Education. 2012. Project based learning for the 21st century. Tersedia pada http://www.bie.org/about/what is pbl. (Diakses tanggal 22 Maret 2017)
Capraro, R. M. & Slough, S. W. 2009. Project-based learning: An integrated science, technology, engineering, and mathematics (STEM) approach. Texas: Sense Publishers.
Dick, W., Carey, L., & Carey, J. O. 2005. The systematic design of instruction. Boston: Pearson.
Feininger, Andreas. 1999. The Complete Photografer. Unsur Utama Fotografi. Di terjemahkan oleh Soelarko. Semarang: Dahara Prize
Gee, J. M. 2005. Learning by design: Good video games as learning machines. E-Learning. 2(1). 5-16. Tersedia pada http://www.wwwords.co.uk. (Diakses tanggal 25 Maret 2017).
Gewanda, Griand. 2003. Panduan Praktis Menciptakan Foto Menarik. Cetakan II. Jakarta : Puspa Swara
Maxwell, N. L., Bellisimo, Y., & Mergendoller, J. 1999. Problem-based learning: Modifying the medical school model for teaching high school economics. Tersedia pada http://www.bie.org. (Diakses tanggal 20 Maret 2017). Pemula. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Prastowo, A. 2011. Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Yogyakarta: Dipa Press.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Sadiman, Arif S. dkk.2002 Media Pendidikan Pergertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Cetakan kelima. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Santyasa, I W. 2011. Pembelajaran inovatif. Bahan ajar. Singaraja: Undiksha.
Smaldino, S. E., Lowther, D. L., & Russell, J. D. 2008. Instructional technology & media for learning: Teknologi pembelajaran dan media untuk belajar. (Terjemahkan Arif Rahman). Jakarta: Kencana.
Soelarko, 1984. Fotografi Untuk Pelajar. Bandung : Binacipta
Suleiman, A.H. 1988. Media Audio-Visual Untuk Pengajaran, Penerangan dan Penyuluhan. Jakarta: PT. Gramedia
Sungkono. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: FIP UN.
Suparman, M. A. 2012. Desain instruksional modern. Jakarta: Erlangga.
The George Lucas Educational Foundation. 2005. Instructional module project based learning. Tersedia pada http://www.edutopia.org/modules/PBL/ what pbl.php. (Diakses tanggal 20 Maret 2017).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with the Journal of Education Technology agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)